FORUM KEADILAN – Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) memberikan klarifikasi terkait beredarnya informasi palsu (hoaks) dan menyesatkan soal IKN.
Diketahui, berita yang dimaksud adalah isu adanya penemuan sumur gas yang mirip dengan kasus Lapindo di wilayah IKN.
Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) Alimuddin menyebut hasil investigasi menyeluruh sudah dikonfirmasi bahwa berita itu tidak berdasar dan tidak benar sepenuhnya.
Ia menegaskan bahwa isu suku Dayak yang marah karena diusir juga tidak benar.
Hal tersebut juga telah ditegaskan dalam pernyataan resmi saat memimpin rapat Koordinasi antara OIKN dan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, juga Pemuda Olahraga Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), pada Kamis, 4/4 lalu.
“Hingga hari ini masih ada berita-berita hoaks terkait IKN, entah apa maksudnya? Terakhir berita ditemukan sumur gas seperti Lapindo, lalu ada berita bohong tentang masyarakat Dayak ngamuk karena diusir dari kampung, sebab sampai sekarang tidak ada masyarakat di IKN yang melakukan demo,” jelas Alimuddin, dalam keterangannya, Sabtu, 6/4/2024.
Alimuddin menegaskan walaupun terkadang ada kesalahpahaman atau informasi yang keliru, yang memiliki kebenaran di dalamnya, laporan soal adanya penolakan atau perlawan signifikan terhadap kebijakan tertentu sebenarnya tidaklah berdasar.
Menurut Alimuddin, dikarenakan berita itu disiarkan melalui media, informasi tersebut tersebar dengan luas dan cepat, hingga mencapai audiens yang lebih besar dan memberikan kesan yang tidak tepat mengenai situasi yang sebenarnya.
Hal ini menunjukkan pentingnya melakukan verifikasi berita dan informasi sebelum membagikannya, agar tidak menimbulkan persepsi yang salah ataupun menyesatkan di masyarakat.
“Akhirnya sedikit mengganggu kita dalam proses pembangunan IKN secara sosial, tetapi kami berupaya agar masalah-masalah itu bisa teratasi dengan baik,” sebutnya.
Diketahui juga OIKN akan melaksanakan sebuah acara besar yang akan berlangsung selama enam bulan yakni Nusantara Ekspo. Acara tersebut akan diadakan di salah satu lokasi yang paling ikonik di IKN, yaitu di tengah hutan IKN.
“Saya sangat berharap akan ada akses yang lebih mudah untuk bisa melihat kebudayaan Dayak dan sekaligus akan memajukan ekonomi dan budaya lokal kita,” terangnya.
Alimuddin mengatakan pembangunan IKN adalah usaha bersama yang membutuhkan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Karena itu ia mengajak kepada masyarakat untuk bersama-sama dapat memelihara dan mempertahankan kekayaan budaya.
Diharapkan dari kerja sama ini setiap kegiatan yang dilaksanakan dapat berjalan dengan sukses dan dapat mendorong kemajuan budaya di Indonesia. Tujuannya agar dapat mewujudkan IKN sebagai kota yang layak huni dan dicintai oleh semua warganya, menampilkan harmoni antara kemajuan dan pelestarian budaya.
“Rencana kegiatan itu tidak akan dilakukan di dalam gedung, namun di luar ruangan. Sehingga kita bisa melihat bagaimana pola hidup di Nusantara nantinya. Sebenarnya kegiatan ini adalah event yang sempat tertunda, namun kiranya momen ini lebih tepat untuk diadakan,” tuturnya.
Ia juga menyampaikan sebuah informasi yang penting bahwa pada bulan Juli atau Agustus 2024, seluruh bangunan kantor pemerintahan diharapkan sudah selesai dibangun dan Dia juga mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi), bakal mulai menjalankan tugasnya dari Ibu Kota Nusantara (IKN) sejak bulan Juli.
“Insya Allah semua fasilitas nanti telah tersedia seperti, air bersih telah terdistribusikan ke Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN,” pungkasnya.*