FORUM KEADILAN – Kemajuan teknologi menyeret industri komik untuk bergeser ke ranah digital. Melesatnya bisnis yang dibangun dari imajinasi ini, membuat politikus Poempida Hidayatullah meluncurkan platform Comicone.id.
Acara Soft Launching Comicone.id digelar di Gedung CM, Matraman, Jakarta Timur, Jumat, 1/3/2024.
Dalam acara tersebut Poempida yang juga sebagai CEO Comicone bercerita, sejak kecil dirinya sudah menyukai komik. Baik itu komik Eropa, Amerika, Jepang, maupun cerita Indonesia.
“Saya sampai sekarang masih mengikuti berbagai macam seri,” ujarnya saat soft launching Comicon.id.
Oleh sebab itu, membuat platform komik sebenarnya sudah Poempida cita-citakan sejak lama. Ia berharap, Comicone.id ini bisa menjadi suatu industri kreatif yang berkontribusi untuk negara.
“Mudah-mudahan dengan langkah kecil ini, pelan-pelan kita menciptakan langkah raksasa,” imbuhnya.
Poempida memaparkan, Disney sebagai perusahaan yang dibangun berdasarkan cerita imajinasi, terus berdiri melebarkan sayapnya, tanpa pernah bangkrut.
Begitu juga industri anime dan manga di Jepang. Penghasilannya telah mencapai US$40 miliar per tahun.
“Jadi kalau ini misalnya kita dorong, ini bisa jadi sesuatu yang luar biasa. Daripada terus dicekoki anime Jepang atau Korea. Untuk apa? Kita juga bisa,” tegasnya.
Menurut Poempida, persoalan di dunia komik bukan selera, melainkan cerita. Untuk itu ia berharap seluruh pihak dapat berpartisipasi di platform Comicone.id. Terlebih, industri kreatif ini bisa menjadi sumber pemasukan.
“Platform Ini adalah alternatif untuk pekerjaan dan bisa menghasilkan income kepada seluruh kontributor,” tukasnya.
Acara Soft Launching Comicon ini juga mendapat sambutan hangat dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.
Sandi mengatakan, animasi merupakan salah satu sub sektor yang layak dipertimbangkan, terutama setelah pandemi Covid-19. Sebab, masyarakat semakin terbiasa untuk mengkonsumsi konten-konten digital.
Kemudian, acara ini juga dimeriahkan oleh para pengisi suara One Piece Live Action di Netflix.*
Laporan Merinda Faradianti
