Istana Tak Ambil Pusing Kritikan JK soal Jokowi Sudah Berubah

Koordinator Staf Khusus Presiden RI Ari Dwipayana | Instagram @dwipayanaari
Koordinator Staf Khusus Presiden RI Ari Dwipayana | Instagram @dwipayanaari

FORUM KEADILAN – Koordinator Staf Khusus (stafsus) Presiden Adi Dwipayana mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memusingkan terkait kritikan yang dilontarkan dari beberapa tokoh bangsa kepada pemerintah yang sedang dalam masa kepemimpinan Jokowi, termasuk salah satunya dari Jusuf Kalla (JK).

Menurut Adi, Presiden Jokowi saat ini sedang fokus untuk menyelesaikan masa kepemimpinannya yang akan segera berakhir tahun ini.

Bacaan Lainnya

Sebelumnya, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla memberikan kritikan dan menilai bahwa Jokowi telah berubah di periode kedua pemerintahannya.

Memberikan respons terkait kritikan JK tersebut, Ari menyebut ada kepentingan politik dalam setiap pernyataan ataupun kritikan yang dilayangkan tokoh bangsa di tahun politik.

“Kita harus cermati bahwa setiap pernyataan pasti ada motivasi dan kepentingan politik yang disampaikan. Dan tentu dalam konteks politik saat ini, biar masyarakat yang menilai pernyataan-pernyataan itu,” ujar Ari di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Senin, 29/1/2024.

Ari juga menanggapi terkait pengakuan JK yang merasa tidak pernah dilibatkan dalam perumusan rencana pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke IKN Nusantara, Kalimantan Timur.

Ia menegaskan bahwa segala keputusan strategis pemerintah akan selalu dibahas dalam rapat terbatas yang turut mengundang Wakil Presiden.

“Setiap proses pengambilan keputusan apalagi pengambilan keputusan yang sangat strategis pasti melewati rapat terbatas dan itu dalam rapat terbatas mengundang wakil presiden,” tegas Ari.

Diketahui, JK juga mengatakan Presiden Jokowi sudah berubah dan perubahan ini dirasakan saat dirinya membandingan dua periode kepemimpinan Jokowi.

JK Menilai, periode pertama ia menjadi Wakil Presiden Jokowi berjalan bagus dan dijalani dengan senang hati dan kebersamaan.

“Tapi begitu periode kedua timbullah macam-macam. Pikiran, arah, menjadikan tiga kali lah (periode), dan itu melanggar konstitusi, tentu kan? Atau langkah-langkah menunda lah pemilu. Timbul lah negeri ini seperti milik keluarga dan sebagainya. Semua timbul seperti itu yang menimbulkan reaksi negatif dari masyarakat,” terang JK kepada Rivana Pratiwi dalam Political Show Podcast.

Ia mengungkapkan, tidak mengetahui begitu pasti apa penyebab Jokowi berubah dan menyebut bahwa beberapa hal seperti kekuasaan bisa membuat orang tidak mau melepaskannya.*

Pos terkait