FORUM KEADILAN – Genre musik folk Indonesia sedang meraih popularitas yang tinggi. Genre ini dikenal sebagai salah satu bentuk musik yang menonjolkan kesederhanaan, baik dalam melodi maupun penggunaan instrumen.
Folk juga sering diidentifikasi sebagai musik rakyat, yang dalam liriknya mencerminkan kehidupan sehari-hari serta isu-isu sosial dan politik.
Di Indonesia, terdapat sejumlah musisi yang menghasilkan lagu-lagu bergenre folk, menggabungkan tradisi musik lokal dengan elemen-elemen modern.
Berikut rekomendasi lima lagu bergenre folk dari Indonesia.
1. Banda Neira – Yang Patah Tumbuh Yang Hilang Berganti
Meskipun Banda Neira telah bubar pada akhir Desember 2016, lagu-lagu mereka masih tetap dinikmati oleh pendengar.
Yang Patah Tumbuh Yang Hilang Berganti memiliki nuansa khas musik folk dengan melodi yang sederhana, penggunaan instrumen akustik, dan pesan yang mendalam.
2. Payung Teduh – Untuk Perempuan yang Sedang Dalam Pelukan
Payung Teduh merupakan band asal Indonesia yang terkenal dengan gaya musik folk dan akustiknya.
Lagu Untuk Perempuan Yang Sedang Dalam Pelukan menceritakan cinta seorang pria pada pasangannya dan menyampaikan pesan bahwa kebahagiaan dapat ditemukan dalam kesederhanaan, seperti melihat wajah orang yang dicintai.
3. Jason Ranti – Lagunya Begini Nadanya Begitu
Lagu folk ini mengenang mendiang Sapardi Djoko Damono, seorang sastrawan besar Indonesia.
Dengan lirik yang mengutip puisi dan judul novel Sapardi, Lagunya Begini Nadanya Begitu disajikan dengan sederhana, indah, nyeleneh, dan penuh dengan analogi yang sarkastik.
4. Nadin Amizah – Rayuan Perempuan Gila
Dirilis pada 2023, lagu ini termasuk dalam genre musik folk akustik. Rayuan Perempuan Gila menceritakan perasaan seseorang setelah dianggap ‘gila’ oleh pasangannya, dengan konotasi gila mengacu pada ketidakstabilan mental.
Liriknya juga mencakup tema self–love, diungkapkan melalui kata-kata simbolik dan kiasan yang mendalam.
5. Feby Putri – Halu
Lagu Halu oleh Feby Putri merupakan single pertamanya dengan genre folk.
Lagu Halu tidak hanya berkisah tentang kehilangan yang tidak tercapai, tetapi juga mengajak pendengar untuk merasakan empati terhadap mereka yang menderita penyakit skizofrenia.*
Laporan Rini Haryani
