FORUM KEADILAN – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri lagi-lagi mangkir dari pemeriksaan polisi. Ketidakhadirannya itu disebut sebagai upaya untuk mengulur-ulur waktu.
Sebelumnya, penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya telah berencana untuk melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap Firli Bahuri, terkait kasus dugaan pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Pemeriksaan itu dijadwalkan akan digelar di Gedung Prometer Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa 7/11/2023. Tetapi, pemeriksaan tersebut batal terlaksana karena Firli sudah punya agenda untuk hadir di acara Roadshow Bus Antikorupsi dan peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) di Aceh.
Alasan Firli bukan mengada-ada. Kata Wakil Ketua KPK Johanis Tanak, acara itu memang sudah direncanakan sebelumnya.
“Jadi kendala bukan mengada-ada. Memang itu sudah ada, sebelumnya sudah direncanakan,” kata Tanak di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin 6/11.
Menurut Tanak, penjadwalan ulang dalam pemeriksaan merupakan hal yang biasa. Tetapi seperti diketahui, ketidakhadiran Firli ini bukan yang pertama kali.
Jenderal bintang tiga itu juga sempat tidak hadir dalam pemeriksaan pertamanya di Polda Metro Jaya, Jumat 20/10. Setelah meminta dijadwalkan ulang, Firli akhirnya diperiksa di Gedung Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, Selasa 24/10.
Selain melakukan pemeriksaan, Polri juga sempat menggeledah rumah Firli di dua lokasi, yakni di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, dan di Perumahan Villa Galaxy, Bekasi, Jawa Barat.
Polisi menyebut, sejumlah bukti berhasil diamankan di rumah Kertanegara. Soal bukti apa saja yang didapat di sana, polisi tidak dapat mengungkapkannya, karena itu masuk dalam materi penyidikan. Tetapi katanya, di rumah itu Firli dan SYL pernah bertemu.
“Tadi materi penyidikan ya, tapi yang jelas ada (pertemuan),” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak di Polda Metro Jaya, Jumat, 3/11.
Usai penggeledahan tersebut, barulah pemeriksaan lanjutan Firli dijadwalkan. Sayangnya, Firli berhalangan.
Tak hanya di Polda Metro Jaya. Kasus dugaan pertemuannya dengan SYL juga membuat Firli diperiksa Dewan Pengawas KPK (Dewas KPK).
Dewas KPK sebenarnya berencana menggelar pemeriksaan Firli pada, Jumat 27/10 lalu. Tetapi Firli juga absen karena ada kegiatan, dan minta dijadwalkan ulang di Rabu, 8/10. Jadi, tak ayal jika Firli disebut sering absen pemeriksaan.
Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Agus Sunaryanto bahkan menilai ketidakhadiran Firli sebagai upaya untuk mengulur waktu penyidikan. Sebab menurutnya, sebagai Ketua KPK, seharusnya Firli mendahulukan proses hukum yang tengah berjalan.
“Ya jelaslah. Menurut saya ini manuver-manuver lanjutan dan alasan yang dibuat-buat. Perjalanan dinas ke Aceh kan itu tidak terlalu urgent untuk Firli hadir di sana,” katanya kepada Forum Keadilan, Selasa 7/11.
Justru, kata Agus, Roadshow Antikorupsi jadi kehilangan arti dengan hadirnya Firli.
Ketidakhadiran Firli juga membuat mantan penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap kecewa. Menurut Yudi, Ketua KPK itu seolah berlindung di balik tugasnya.
“Tentu sangat mengecewakan. Firli seolah-olah berlindung di balik tugasnya sebagai Ketua KPK. Padahal seharusnya dia fokus saja pada proses hukum yang sedang berjalan. Acara-acara kedinasan serahkan ke pimpinan yang lain atau deputi atau staf lainnya,” kata Yudi, Selasa 7/11.
Yudi menyebut, ketidakhadiran Firli akan membuat proses memperoleh keterangan penyidikan jadi terhambat. Sikap Firli yang seperti itu dapat dikatakan tidak kooperatif.*(Tim FORUM KEADILAN)