FORUM KEADILAN – Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons anggapan dinasti politik usai putra sulungnya sekaligus Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, diumumkan menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.
“Ya itu kan masyarakat yang menilai. Masyarakat yang menilai,” ujarnya usai acara BNI Investor Daily Summit 2023 di Hutan Kota by Plataran, Jakarta Pusat, Selasa, 24/10/2023.
Jokowi juga menegaskan Pemilihan Umum (Pemilu), termasuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Pemilihan Legislatif (Pileg), dan Pemilihan Presiden (Pilpres) adalah hak rakyat.
“Dalam pemilihan pun baik itu di Pilkada, di Pemilihan Wali Kota, Pemilihan Bupati, Pemilihan Gubernur, Pemilihan Presiden. Itu semuanya yang memilih rakyat, yang menentukan itu rakyat, yang mencoblos itu juga rakyat. Bukan kita, bukan elite, bukan partai, itu lah demokrasi,” ujarnya.
Sementara, soal hubungannya dengan Ketua Umum PDI Perjuangan atau PDIP Megawati Soekarnoputri usai Gibran diumumkan jadi cawapres Prabowo, Jokowi mengatakan baik-baik saja.
Diketahui, PDIP mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Sampai saat ini, baik Gibran maupun Jokowi masih merupakan kader PDIP.
“Baik-baik saja,” tandas Jokowi.
Sebelumnya, Koalisi Indonesia Maju resmi mengumumkan Gibran sebagai cawapres Prabowo pada Minggu, 22/10 malam. Pengumuman tersebut dilakukan usai semua ketua umum (ketum) partai politik di KIM menggelar rapat finalisasi di kediaman Prabowo di Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Gibran pun sudah bicara soal statusnya di PDIP. Gibran mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN GP) Arsjad Rasjid.
“Sudah Mbak Puan dan Pak Arsjad. Kemarin Jumat Jumat (20/10) malam saya sudah komunikasi dengan Mbak Puan dan Pak Arsjad, itu jawaban saya,” ujar Gibran, Senin, 23/10.*
