FORUM KEADILAN – Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Mabruri mengumumkan rencana pertemuan antara PKS dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dijadwalkan akan berlangsung pekan depan.
“PKB dan PKS akan bertemu dalam waktu dekat ini. Pekan depan mudah-mudahan,” kata Mabruri saat dihubungi wartawan, dikutip, Sabtu, 9/9/2023.
Pertemuan ini terkait dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) dan Ketua Umum (Ketum) PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres).
Mabruri menegaskan bahwa PKS tetap berkomitmen untuk tetap berada dalam KPP dan mendukung Anies, meskipun PKS tidak hadir dalam deklarasi Anies-Cak Imin.
“PKS tetap di koalisi mendukung capres Anies Baswedan,” jelasnya.
Sebelumnya, Cak Imin telah mengungkapkan harapannya agar PKS tetap bersama dalam koalisi pendukung Anies dan dirinya dalam Pilpres 2024. Dia juga berharap Partai Demokrat bisa bergabung kembali.
Cak Imin berpendapat bahwa semakin banyak partai yang bergabung mendukung pasangan Anies-Cak Imin, maka akan semakin baik.
“Ya saya sama Mas Anies sangat berharap dan menunggu untuk (PKS) bergabung dan bersama-sama menjadi bagian dari kekayaan Indonesia yang plural ini, Indonesia yang berbhineka ini,” kata Cak Imin di Kompleks Pemakaman Sunan Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat, Jumat, 8/9.
“Dan koalisi kita ini akan semakin banyak semakin bagus. Banyak partai yang bergabung akan bagus. Bahkan kita berharap Demokrat juga bisa bergabung kembali,” lanjutnya.
Sebagai catatan, awalnya Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) terdiri dari tiga partai, yaitu Partai Demokrat, NasDem, dan PKS.
Namun, Partai Demokrat memutuskan untuk keluar dari koalisi tersebut setelah merasa dikhianati oleh NasDem dan Anies, yang tanpa memberikan pemberitahuan sebelumnya, menggaet Cak Imin sebagai bakal cawapres. Hal ini terjadi meskipun sebelumnya Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono telah ‘dipinang’ sebagai calon wakil presiden oleh Anies.
Terkait harapan Cak Imin agar Partai Demokrat kembali bergabung, Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menegaskan partainya sudah move on dan tak akan kembali.
“Sudah jelas, kita move on. Tidak ada CLBK (cinta lama bersemi kembali). Sudah cukup,” kata Herzaky di DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Sabtu, 9/9.
Herzaky menyatakan bahwa Partai Demokrat sudah mengalami pengkhianatan sekali, dan mereka tidak memiliki niat untuk kembali ke dalam koalisi yang melibatkan Anies.
“Jangan sampai dikhianati sekali, masih terus jadi bucin. Cukuplah kita di-ghosting. Ya, kita tidak menolak ya. Yang pasti kalau dari kami, kami tidak akan ada yang namanya CLBK,” tegasnya*.