FORUM KEADILAN – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berpeluang bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk membahas kerja sama politik pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Peluang tersebut muncul setelah Demokrat mencabut dukungan terhadap Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024, juga keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
“Ya, nanti. Kan tim pemenangan nasional (sudah) dibentuk. Tim pemenangan nasional ini kemudian mendapat arahan dari dewan pengarah para ketum partai,” ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin, 4/9/2023.
“Di situ lah komunikasi secara intens dengan partai politik lain, dengan tokoh-tokoh masyarakat itu akan dilakukan. Mengingat dewan penasihat itu juga nanti akan berasal dari tokoh-tokoh masyarakat,” tambah Hasto.
Menurut Hasto, saat ini pihaknya sedang fokus dengan tim pemenangan nasional bakal calon presiden (capres) dari PDIP, Ganjar Pranowo.
“Jadi setelah tim pemenangan nasional itu nantinya komposisinya lengkap, ditargetkan pada Rabu depan, maka agenda-agenda penggalangan termasuk parpol selanjutnya nanti akan dilakukan menunggu arahan dari seluruh dewan pengarah yang terdiri dari para ketum parpol,” jelasnya.
Megawati dan SBY mempunyai sejarah hubungan politik yang panjang. Keduanya pernah akrab ketika sama-sama bersatu dalam Kabinet Gotong Royong, di mana Megawati pimpinannya dan SBY sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam).
Namun, usai Pemilihan Umum 2004, hubungan Megawati dan SBY terlihat renggang. Keduanya seolah saling menghindar usai memperebutkan kursi orang nomor satu di Indonesia.
Meski begitu, menurut Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron, komunikasi antara Presiden ke-5 RI dan Presiden ke-6 RI itu masih terus terjalin.
“Komunikasi (Megawati dan SBY) masih terus dijalanin. Komunikasi itu beberapa level dan itu masih terus berkomunikasi dan mudah-mudahan pada akhirnya bukan karena keinginan Demokrat,” ujar dia di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Senin, 4/9.
Sementara terkait adakah peluang Megawati dan SBY bertemu, Herman hanya meminta doa.
“Ya mohon doa restunya. Tetapi memang Tuhan menakdirkan bahwa ada pertemuan yang mengarah ke koalisi yang betul-betul memiliki visi misi dan saya kira tadi menjunjung etika,” tandasnya.*