NasDem Klaim Yenny Wahid Penuhi Kriteria Pendamping Anies Baswedan

Yenny Wahid
Yenny Wahid | Ist

FORUM KEADILAN – Ketua DPP Partai NasDem, Charles Meikyansyah mengatakan nama Yenny Wahid menjadi salah satu nama yang patut diperhitungkan menjadi calon wakil presiden di Pemilu 2024 mendatang. Ia digadang-gadang akan berpasangan dengan calon presiden Anies Baswedan.

“Mbak Yenny itu tokoh, anak presiden kita keempat, yang memang berlatar belakang pendidikan yang cukup komplit. Ia juga aktif dalam kegiatan sosial yang tak kalah penting dan memiliki latar belakang pendidikan pernah merasakan dalam negeri dan luar negeri. Menruut saya ini menjadi fenomena penting selain gender, ia cukup potensial,” katanya kepada Forum Keadilan, Sabtu 12/8/2023.

Bacaan Lainnya

Charles melanjutkan, selain berlatar pendidikan yang komplit nama Yenny Wahid juga berasal dari PBNU di mana basis kekuatan Anies Baswedan belum terlalu kuat di kawasan Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga sebagian Jawa Barat.

“Artinya nama Yenny Wahid cukup potensial sebagai wakil dari Anies. Cawapres tentu ditentukan sendiri oleh Anies di mana nanti dia akan menjelaskan ke partai pendukungnya. Bahwa kenapa dia memilih Yenny ini,” sambungnya.

Lalu, Charles juga menilai Yenny Wahid juga memiliki pemahaman agama yang kuat serta memiliki kekuatan di Jawa Timur. Hal itu bisa menjadi tambahan kekuatan untuk Anies memenangkan Pilpres 2024 mendatang.

“Dia tipikal yang cukup komplit, dia perempuan, pemahaman agama yang kuat sekaligus kekuatan di Jawa Timur patut diperhitungkan dalam memberikan faktor pertimbangan Anies di wilayah yang Anies tertinggal. Karena memang Jawa Timur salah satu battle club and mother war tempat pertarungan utama dalam Pilpres 2024,” jelasnya.

Sebelumnya, bakal capres yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan belum juga mengumumkan bakal cawapres yang akan mendampingi di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Namun, sejumlah nama mengemuka dan dianggap cocok mendampingi Anies. Di antaranya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.*

 

LaporanĀ Merinda Faradianti