Kamis, 24 Juli 2025
Menu

Minta Bertemu Erick Thohir, Korban Depo Plumpang: Datangkan Tim Argentina Saja Bisa

Redaksi
Aksi korban kebakaran Depo Plumpang di depan Komnas HAM
Aksi korban kebakaran Depo Plumpang di depan Komnas HAM | Novia Suhari/forumkeadilan.com
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Kuasa hukum dan korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang menggelar aksi di depan Kantor Komnas HAM, Jakarta pada Selasa, 20/6/2023.

Aksi yang dilakukan dalam rangka meminta Komnasa HAM untuk melakukan desakan kepada Pertamina untuk mempertanggungjawabkan peristiwa kebakaran yang terjadi pada Jumat, 3/3/2023 lalu.

Tidak hanya Komnas HAM, Tim kuasa hukum juga meminta Menteri BUMN Erick Thohir turun tangan untuk menangani hal tersebut.

“Kami mengundang menteri BUMN, Erick Thohir, dan Nicke Widyawati selaku Direktur Utama PT Pertamina, untuk duduk bersama menyelesaikan persoalan kemanusiaan yang besar ini dengan sebaik-baiknya,” kata Faizal Hafied, kuasa hukum korban kebarakan Depo Plumpang.

Korban dan kuasa hukum kecewa penanganan tak kunjung dilakukan oleh pemerintah dan Pertamina padahal sudah 110 hari berlalu sejak peristiwa tersebut terjadi.

Ia juga menyinggung mengenai keberhasilan Erick Thohir yang mendatangkan Timnas Argentina ke Indonesia, sedangkan penanganan para korban kebakaran masih belum dilakukan.

“Masa mendatangkan Tim Argentina ke Indonesia saja bisa, lalu menangani para korban ini gak bisa,” ujarnya.

Selain itu, ia juga mengaku kecewa karena peristiwa pelemparan anjing hidup-hidup ke tempat penangkaran buaya bisa mendapatkan atensi dari Erick Thohir, sedangkan peristiwa kebakaran depo Plumpang terabaikan.

“Soal anjing dilempar ke rawa buaya saja langsung ditangani, itu korbannya seekor binatang. (kebakaran) ini menyangkut HAM, hak para korban,” paparnya.

Sementara itu, menurut Faizal dalam tuntutannya para korban meminta kompensasi yang setimpal dengan nilai kerugian yang diterima oleh masih-masing warga.

“Kami meminta pertanggungjawaban terbaik, layak dan manusiawi,” tandasnya.*

 

Laporan Novia Suhari