FORUM KEADILAN – Belum lama ini industri musik Tanah Air diramaikan oleh perseteruan Ahmad Dhani dengan Elfonda Mekel atau akrab dipanggil Once, terkait royalti.
Perseteruan Once dan Ahmad Dhani pada akhirnya memang berujung pada pemahaman yang seputar sistem royalti menurut UU Hak Cipta No. 28 Tahun 2014.
Namun riak itu sepertinya masih menyisakan luka di kedua kubu. Ahmad Dhani sebagai pentolan Dewa 19 secara tegas melarang Once membawakan lagu-lagu Dewa 19.
“Jadi inget ya, Once tidak boleh membawakan lagu-lagu Dewa 19, kalau nyanyi lagu saya yang lain boleh,” tegas Dhani.
Once tak kalah lugas merespons Ahmad Dhani. Once mengaku dirinya tak akan pernah lagi membawakan lagu-lagu Dewa 19.
“Jangan khawatir saya nggak akan bawain lagu Dhani lagi,” balas Once Mekel.
Polemik soal royalti tutup buku di antara keduanya. Namun tidak di ranah politik. Hal ini menyusul keputusan Once bergabung dengan PDIP dan maju sebagai bakal calon legislatif partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut.
Hal itu ditandai dengan munculnya nama Once Mekel sebagai salah satu dari 14 nama bakal calon legislatif dari kalangan artis yang didaftarkan PDIP ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kamis lalu.
“Bergabung juga Once Mekel, Marcell Siahaan, Taufik Hidayat, Udjo, Denny Cagur, Tamara Geraldine, Sari Yok Koeswoyo, penyanyi Andre Hehanusa, dan Lucky Perdana,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 11/5/2023.
Bergabungnya Once menjadi bacaleg PDIP untuk Pemilu 2024 menjadi hal yang menarik, terlebih jika mengingat perseteruannya dengan Ahmad Dhani yang nota bene adalah kader Partai Gerindra.
Terlebih Dhani juga sempat mengatakan bahwa dia berniat mencalonkan diri sebagai anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Timur 1 di Pemilu 2024.
“Iya (saya akan nyaleg) dapil yang sama (dapil Surabaya, Jawa Timur),” kata Dhani pada pertengahan Tahun 2022 lalu.
Dalam konteks politik praktis seperti apa keduanya dipertemukan?
Tak lain tak bukan untuk kepentingan Pilpres 2024 mendatang. PDIP dan Gerindra sejauh ini adalah dua kubu yang berseberangan dalam mengusung calon presiden pada kontestasi politik 2024.
Gerindra mengusung ketua umumnya, Prabowo Subianto, di sisi lain PDIP mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024.
Lantas di mana letak urgensi keduanya memberi pengaruh pada perolehan suara partai di Pileg maupun Pilpres?
Sudah menjadi rahasia umum bahwa artis adalah salah satu lumbung yang dimanfaatkan partai politik dalam mendulang suara. Fanatisme publik terhadap figur artis tertentu merupakan ceruk suara yang selama ini menjadi magnet yang dieksplorasi oleh partai politik.
Dalam konteks ini tentu berhubungan dengan optimalisasi artis dalam meningkatkan elektabilitas partai.
Baik PDIP maupun Gerindra tak bisa menafikan keberadaan artis adalah bagian dari mesin partai yang sangat vital membawa kedua partai tersebut di jajaran teratas pemenang Pemilu 2019 lalu
Seperti kita ketahui, hasil final rekapitulasi nasional pemilu anggota legislatif 2019, KPU telah menetapkan PDI Perjuangan menjadi pemenang dengan perolehan 27.053.961 atau 19,33 persen suara, disusul Partai Gerindra dengan 17.594.839 atau 12,57 persen suara.
Sejauh mana Once dan Ahmad Dhani akan memberi kontribusi kepada partai, tentu terlalu dini mengukurnya saat ini. Hal itu akan terlihat dari terpilih tidaknya kedua sosok tersebut pada pileg 2024 mendatang.
Baik Jawa Timur maupun DKI Jakarta selama ini dijuluki sebagai dapil neraka. Hal tersebut dipengaruhi oleh tokoh-tokoh atau public figure terkemuka, sehingga menciptakan persaingan yang ketat dalam memperoleh suara.
Dengan kekuatan fan basenya masing-masing, apakah Ahmad Dhani dan Once mampu melenggang ke Senayan, menarik untuk kita saksikan.*