Jumat, 18 Juli 2025
Menu

Imbas Kontak Tembak di Nduga, Panglima TNI Naikkan Status Operasi Jadi Siaga Tempur

Redaksi
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono. | Ist
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono. | Ist
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menaikkan status operasi militer di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan menjadi siaga tempur.

Hal ini ia ungkapkan ketika berkunjung ke Kabupaten Mimika, Papua Tengah dalam rangka evaluasi operasi militer di wilayah tersebut pada Selasa, 18/4/2023.

Peningkatan status menjadi siaga tempur ini karena penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap sejumlah prajurit TNI yang terlibat dalam operasi penyelamatan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens.

Diketahui, Kapten Philip sudah disandera oleh pihak KKB sejak 7 Februari 2023 usai insiden pembakaran pesawat.

Upaya penyelamatan pun terus dilakukan dan diterjunkan 36 prajurit TNI di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga untuk melakukan patroli pencarian.

Awalnya, Yudo menyebut pihaknya mengupayakan negosiasi damai, namun tiba-tiba prajurit diserang oleh KKB.

“Barangkali kita bisa laksanakan untuk komunikasi, koordinasi supaya (pilot Susi Air) diserahkan, mungkin tidak perlu dengan kekerasan, harapan kita seperti itu. Tapi ternyata belum sampai sana, di jalan sudah dihadang dan ditembaki seperti itu,” ujarnya dalam konferensi pers di Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Papua Tengah, Selasa, 18/4/2023.

Akibat kontak tembak tersebut, seorang prajurit Kostrad dari Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna, Pratu Miftahul Arifin, gugur.

Selain itu, empat prajurit lainnya terkena tembakan dan berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.

Hingga kini, masih ada empat personel lainnya yang masih belum diketahui keberadaannya.*