Kapolda Metro Jaya Bongkar Alasan Kemacetan di Jakarta Kian Parah

FORUM KEADILAN – Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengungkapkan penyebab kemacetan di Jakarta yang kian hari kian parah.
Karyoto menyebut penyebabnya adalah tingginya aktivitas masyarakat yang memasuki Jakarta.
“Karena lalu lintas di Jakarta itu crowded ketika orang-orang dari daerah ke daerah kerja. Itu seperti bottle neck. Seperti 10 jalan ketemu lima jalan, lima jalan ketemu tiga jalan, akhirnya ketemu satu jalan,” ujarnya pada Kamis, 6/4/2023.
Demi mengatasi kemacetan di Jakarta, Karyoto mengatakan pihaknya akan membenahi pertemuan dua jalur atau persimpangan yang ada di beberapa wilayah rawan macet.
Karyoto melanjutkan, pembenahan kemacetan di Jakarta perlu dilakukan agar masyarakat bisa beraktivitas dengan nyaman.
“Masyarakat ingin pergi dari rumah, ingin bekerja dengan keadaan aman dan nyaman. Di tempat kerja dia ingin merasakan keamanan dan kenyamanan, pulang kerja dia ingin aman dan nyaman, setelah itu istirahat dia ingin aman dan nyaman. Itu semua tugas polisi untuk menjaga Kamtibmas yang sehari-hari,” ujar Karyoto.
Dinas Perhubungan DKI Jakarta sebut kemacetan meningkat
Sebelumnya, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyebut tingkat kemacetan di Jakarta meningkat menjadi 53 persen.
Hal ini berdasarkan survei Tomtom Traffic Index yang menempatkan Jakarta di posisi 29 dari 389 kota termacet di dunia.
Posisi ini mengalami peningkatan dibanding 2021 lalu di mana Jakarta menempati peringkat 46 dunia dengan tingkat kemacetan sebesar 34 persen.
“Tentu indeks yang digunakan itu basisnya itu sekarang rata-rata kemacetan kita di 53%. Jadi artinya, kita harapkan kita dengan berbagai upaya ini bisa kita tekan,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu, 5/4/2023.
Syafrin juga menyebut kemacetan Jakarta di bulan Ramadan bertambah lantaran mayoritas masyarakat berkendara di waktu bersamaan.
“Pada saat Ramadan semua masyarakat pulang ke rumah secara bersamaan sehingga seluruh kendaraan bermotor itu tumpah ruah ke jalan. Sementara kapasitas jalan kita itu penambahannya kurang dari 0,01 persen setiap tahun,” jelasnya.*