Stok Beras di Pasar Induk Cipinang Menipis, Bulog Bakal Gelontorkan 315 Ribu Ton

Stok beras di Pasar Induk Cipinang menipis

FORUM KEADILAN – Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang (KKPIBC) Zulkifli Rasyid mengatakan stok beras menipis.

Jika di Januari stok beras mencapai 25.462 ton, kini tersisa 13.37 ton saja.

Bacaan Lainnya

Zulkifli pun menegaskan bahwa kelangkaan pasokan beras di Pasar Induk Cipinang sudah terjadi sejak Desember 2022.

Saat itu stok beras di gudang ada di kisaran 25 ribu ton.

Ia menyebut bahwa langkanya pasokan beras karena beras dari daerah sudah tidak dipanen dan masuk ke gudang.

Jadi beras dari daerah sudah tidak dipasok ke pasar induk.

Pedagang pun meminta Perum Bulog untuk membanjiri pasar dengan beras impor demi upaya menekan harga.

“Sekarang justru satu-satunya harapan yang bisa menolong adalah beras dari Bulog, untuk meredam harga supaya jangan naik. Sedangkan impor ini adalah satu-satunya harapan kami untuk bisa menekan harga. Kalaulah bisa, Bulog harus semaksimal mungkin untuk menggelontorkan ke pasar,” jelas Zulkifli pada Kamis,2/2/2023.

Zulkifli juga menambahkan bahwa Bulog sudah melakukan operasi pasar sejak Desember 2022.

Upaya Bulog Menekan Harga Beras

Bulog pun juga telah menyiapkan 315 ribu ton beras untuk diedarkan melalui operasi pasar.

Direktur Utama Bulog Budi Waseso alias Buwas mengatakan beras cadangan pemerintah (CBP) siap dilempar demi menekan kenaikan harga beras yang kini terjadi di berbagai daerah.

“Sudah siap kami edarkan 315 ribu ton itu akan segera kita turun untuk operasi pasar,” katanya saat dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana Negara.

Bulog akan menjual beras premium ini seharga R p8.300 per kg.

Agar beras tidak ditimbun, Bulog bekerja sama dengan Satgas Pangan dan Food Station untuk melakukan pengawasan.*