FORUM KEADILAN – Seorang mahasiswa dari Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar meninggal dunia setelah mengikuti kegiatan Pendidikan dan latihan dasar pecinta alam atau Diksar Mapala di Desa Bonto Manurung, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu, 14/1/2023.
Korban adalah mahasiswa Fakultas Teknik jurusan arsitektur angkatan 2021 bernama Virendy Marjefy Wehantouw (19).
Humas Unhas Supratman Athana membenarkan korban mahasiswa teknik meninggal saat diksar Mapala.
Supratman mengatakan, korban sempat dibawa ke rumah sakit di Makassar.
Sementara itu, Ketua Mapala 09 Unhas Ibrahim mengklaim korban sempat mengaku tidak enak badan saat mengikuti pendidikan dasar.
“Korban tidak enak badan magrib kemarin. Tapi dia tetap jalan. Sekitar jam 11 malam itu dia sudah tidak sadarkan diri,” kata Ibrahim.
Panitia, kata dia, langsung mengevakuasi korban turun dari gunung. Namun, korban meninggal dunia saat dalam perjalanan.
“Kami evakuasi dari atas gunung turun ke permukiman warga sekitar lima jam. Subuh baru tiba. Jadi pagi baru infokan keluarga, karena juga baru dapat jaringan,” kata Ibrahim.
Mirisnya kegiatan yang dihadiri 30 orang ini sebelumnya tidak melapor ke pemerintah dan Polsek setempat.
Sementara itu orangtua korban telah melapor ke polisi.
Virendy Wehantouw (19) anak ketiga dari empat bersaudara dari pasangan suami istri, James Wehantouw dan Femmy Lotulung.
Selain itu, mendiang juga dikenal pintar dan pandai bergaul bahkan aktif di sejumlah himpunan organisasi kemahasiswaan.
Korban diduga meninggal dunia akibat kelelahan saat tengah mengikuti diksar Mapala di alam terbuka dan kemudian mengalami sesak napas.
“Saat terjadi insiden ini, pihak panitia penyelenggara tidak melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib,” ujar ayah korban James Wehantouw di rumah duka, Minggu, 15/1/2023.
Namun kejadian ini diketahui petugas setelah pihak keluarga mengkonfirmasi ke Polres Maros. Sementara pihak keluarga telah melaporkan kejadian ini ke kepolisian.*