FORUM KEADILAN – Polisi berhasil menyelamatkan seorang bocah perempuan berusia tiga tahun yang disandera ayah kandungnya berinisial YW di kediamannya di RT 004 RW 024, Sukamaju, Cilodong, Depok.
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, kondisi korban sangat memprihatinkan. Leher korban ditodongkan sangkur oleh ayahnya sendiri, YW.
“Posisinya sangat memprihatinkan, (selama negosiasi) pelaku menodongkan sangkurnya ke leher anaknya. Untungnya tidak terluka,” kata Hengki saat di lokasi kejadian.
Oleh karena itu, kata Hengki, penyelamatan bocah itu membutuhkan waktu enam jam. Sebab, pihaknya harus berhati-hati menolong korban dari bekapan ayahnya.
“Maka itu kita hati-hati betul, apabila pada saat itu kita salah dalam bernegosiasi, mungkin akan berakibat fatal terhadap putrinya,” kata Hengki.
“Pada saat yang bersangkutan (YW) lemah, baru kami amankan,” sambung dia.
Saat ini, kata Hengki, pelaku dibawa ke Polres Metro Depok untuk dilakukan pemeriksaan. Sementara, korban tengah dilakukan pengecekan kondisinya di Dokkes Polres Metro Depok.
“Korban sedang dibawa oleh tim kedokteran, dan juga PPA dan untuk tersangka kami amankan di Polres Metro Depok,” kata Hengki.
YW di Cilodong, Depok, Jawa Barat, menyekap anak kandung perempuannya sendiri yang masih berusia tiga tahun.
Penyekapan berlangsung sejak Selasa (10/1/2023) sekitar pukul 19.30 WIB hingga Rabu (11/1/2023) pagi di rumahnya sendiri, RT 004 RW 024, Sukamaju, Cilodong, Depok, Jawa Barat.
Ketua RW 004 Sukartono mengatakan, aksi penyekapan itu bermula ketika YW berbuat onar di lingkungan permukimannya pada Selasa malam.
YW mengacung-acungkan senapan angin sehingga meresahkan warga setempat. Warga pun berusaha menangkapnya.
Namun, YW melarikan diri ke dalam rumahnya. Untuk menghindari amukan massa, YW menjadikan anak perempuannya sendiri sebagai sandera. “Ketika pelaku mau disergap, dia langsung lari ke kamar, lalu anaknya disandera,” ujar Sukartono.
Bahkan, YW mengambil sebilah sangkur kemudian menodongkannya ke kepala sang anak yang dibekapnya dari belakang.
Ia mengancam akan membunuh anak kandungnya sendiri bila warga masih terus mengejar.*