FORUM KEADILAN – Rusia mengklaim pihaknya digempur oleh Ukraina pada awal tahun baru 2023. Dilansir AFP, Selasa, 3/1/2023, Rusia bahkan melaporkan puluhan tentaranya tewas dalam serangan Ukraina tersebut.
Kementerian Pertahanan Rusia tidak menyebutkan secara jelas kapan persisnya serangan terjadi. Akan tetapi, pasukan Ukraina diyakini melakukan serangan saat pasukan Rusia sedang merayakan pergantian tahun.
Serangan Ukraina terjadi Kota Makiivka, wilayah yang dikuasai Rusia. Sebanyak empat rudal Ukraina disebut menghantam wilayah yang berada di timur Ukraina tersebut.
Pihak Kremlin mengatakan, sistem roket Himars yang dipasok Amerika Serikat ke Ukraina telah digunakan dan targetnya adalah titik penyebaran sementara.
Kementerian Pertahanan Rusia menyebut, sebanyak 63 tentaranya tewas akibat serangan di Makiivka. Ini merupakan jumlah korban jiwa terbesar yang dilaporkan Rusia sepanjang berlangsungnya perang Rusia versus Ukraina.
Konflik bersenjata kedua negara terjadi sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukannya menyerang Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu.
Pernyataan pihak berwenang Rusia bahwa korban tewas ada 63 orang, diragukan sejumlah pihak. Mantan pemimpin separatis Rusia, Igor Strelkov, meyakini ratusan orang tewas dan terluka akibat serangan Ukraina tersebut.
Igor mengatakan, target serangan rudal Ukraina adalah sebuah gedung yang tidak dilindungi. Di sana ditempatkan sejumlah pasukan yang sebagian besar merupakan orang Rusia yang dimobilisasi. Gedung itu hampir seluruhnya hancur akibat amunisi yang disimpan di sana ikut meledak dalam serangan.
Gubernur Samara Dmitry Azarov mengatakan, di antara para korban merupakan penduduk di wilayahnya. Di media sosial, sejumlah netizen menuduh otoritas Rusia meremehkan jumlah korban tewas hanya 63.
“Ya Tuhan, siapa yang akan percaya kepada angka 63 (korban tewas)? Bangunan itu telah hancur total,” tulis seorang warga Rusia, Nina Vernykh, di jejaring sosial terbesar Rusia, VKontakte.*
