Konsep ‘Crazy’ Versi Jepang LE SSERAFIM Dinilai Jiplak ‘Chill Kill’ Red Velvet

FORUM KEADILAN – Girl grup asal Korea Selatan LE SSERAFIM lagi-lagi jadi sorotan publik setelah merilis trailer konsep lagu “Crazy” versi Jepang mereka pada Rabu, 30/10/2024 lalu.

Kontroversi yang melibatkan LE SSERAFIM dan Red Velvet telah menjadi perbincangan hangat dikalangan penggemar KPop.

Tuduhan ini muncul ketika konsep promosi LE SSERAFIM dinilai sangat mirip dengan konsep “Chill Kill” yang sebelumnya dipopulerkan oleh Red Velvet.

Red Velvet adalah girl grup Korea Selatan yang dibentuk oleh SM Entertainment pada tahun 2014 yang terdiri dari 5 anggota. Nama Red Velvet memiliki gabungan artu yaitu, Red (merah) melambangkan warna yang menyala serta bergairah, dan Velvet (sutra) melambangkan citra feminim dan lembut. Dualitas ini tercermin dalam musik dan konsep mereka.

Poin utama yang menjadi kontroversi antara dua girl grup asal Korea Selatan ini adalah konsep visual yang ditampilkan dalam teaser dan foto-foto promosi LE SSERAFIM.

Banyak penggemar yang melihat kesamaan yang mencolok antara konsep ini dengan konsep “Chill Kill” milik Red Velvet, mulai dari warna, gaya hingga ekspresi wajah para anggota.

Selain konsep visual, beberapa penggemar juga menuding adanya kemiripan dalam hal estetika keseluruhan seperti penggunaan properti, pencahayaan dan tata rias.

Para penggemar Red Velvet merasa bahwa LE SSERAFIM telah menjiplak ide kreatif yang telah dibangun oleh Red Velvet. Mereka berpendapat bahwa hal ini merupakan bentuk ketidakoriginalan dan tidak menghormati karya orang lain.

Begitupun sebaliknya, penggemar LE SSERAFIM membela grup idola mereka dengan alasan bahwa konsep dalam industri musik seringkali terinspirasi dari berbagai sumber.

Mereka juga berpendapat bahwa kemiripan yang ada mungkin hanya kebetulan atau merupakan hasil dari tren yang sedang popular.

Tuduhan ini dapat berdampak negatif terhadap reputasi sebuah grup idola. Meski belum tentu terbukti secara hukum, tuduhan ini dapat merusak citra grup di mata publik.*

Laporan Pangesti Handayani