Kamis, 12 Juni 2025
Menu

PDI Perjuangan vs Budi Arie, Pengamat Sebut Tuduhan Tanpa Dasar Bisa Berikan Dampak Buruk

Redaksi
Budi Arie Setiadi vs PDI Perjuangan | Rahmad Fadjar Ghiffari/Forum Keadilan
Budi Arie Setiadi vs PDI Perjuangan | Rahmad Fadjar Ghiffari/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Pernyataan Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi yang menyebut nama PDI Perjuangan dan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan sebagai dalang di balik judi online akhirnya menuai polemik di ruang publik.

Peneliti senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor menilai, pernyataan tersebut harus segera dipertanggungjawabkan secara serius. Menurutnya, tuduhan yang dilontarkan di ruang publik tanpa dasar yang kuat bisa berdampak buruk.

“Saya kira ini memang satu statemen yang patut dipertanggungjawabkan. Karena statemen seperti ini bisa melukai pihak-pihak yang dituduh, serta meruntuhkan citra dari mereka yang disasar,” katanya kepada Forum Keadilan, Rabu, 28/5/2025.

Firman juga menyoroti dinamika hubungan yang kian memanas antara PDI Perjuangan dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Ia menilai, perseteruan ini bukanlah hal baru dan sudah terlihat sejak pemilu lalu.

“Perang terbuka itu sudah terlihat sejak lama. Bahkan hubungan personal antara Megawati dan Jokowi juga sudah hancur lebur. Tapi saya pikir, ini hanya bumbu-bumbu saja di balik persoalan besar. Bukan gong utama dari konflik mereka,” ujarnya.

Terkait potensi adanya ‘serangan politik’ lanjutan terhadap PDI Perjuangan, Firman meyakini masih akan terus ada. Namun, isu lama seperti kasus Harun Masiku bukan satu di antaranya, karena itu mencuat seiring adanya pergantian kekuasaan. Akan tetapi, ia menekankan perlunya kedua pihak untuk menahan diri demi kestabilan politik.

“Kalau tidak bisa menahan diri, maka kedua pihak akan terus terjebak dalam konflik berkepanjangan. Ini tidak baik bagi pendidikan politik masyarakat,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani meminta Budi Arie segera memberikan klarifikasi atas pernyataannya guna menghindari fitnah yang lebih luas.

“Untuk menghindari fitnah, jadi Pak Menteri tolong klarifikasi hal tersebut. Jangan bicara sembarangan, apalagi menyebut satu nama atau lembaga tanpa bukti. Tentu akan ada pihak-pihak yang tersakiti,” katanya, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 28/5.

Ia juga enggan mengomentari sikap Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam kasus ini. Namun, Puan mengaku telah bertemu dengan Budi Arie dalam agenda sebelumnya dan meminta untuk mempertanyakannya secara langsung kepada mantan Menteri Komunikasi dan Informatika tersebut.

Di sisi lain, politisi senior PDI Perjuangan Said Abdullah menyatakan bahwa dirinya telah memaafkan pernyataan Budi Arie, meski hingga kini belum ada permintaan maaf secara resmi.

“Saya memaafkan tuduhan itu. Karena saya yakin, mungkin bukan itu maksud sebenarnya dari Budi Arie. Masa tidak boleh memaafkan?” pungkasnya.*

Laporan oleh: Novia Suhari