Selasa, 17 Juni 2025
Menu

Ratusan Perusahaan Ternama Lintas Industri Hadiri Indonesia Regulatory Compliance Awards 2025

Redaksi
Chief Executive Officer Hukumonline Arkka Dhiratara, saat memberikan sambutan dalam acara Indonesia Regulatory Compliance Awards (IRCA) 2025, yang diselenggarakan oleh Hukumonline. Minggu, 11/5/2025 | Ari Kurniansyah/Forum Keadilan
Chief Executive Officer Hukumonline Arkka Dhiratara, saat memberikan sambutan dalam acara Indonesia Regulatory Compliance Awards (IRCA) 2025, yang diselenggarakan oleh Hukumonline. Minggu, 11/5/2025 | Ari Kurniansyah/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Ajang penghargaan tahunan Indonesia Regulatory Compliance Awards (IRCA) 2025 yang diselenggarakan oleh Hukumonline kembali digelar dengan antusiasme tinggi. Memasuki tahun kedua, IRCA 2025 mencatatkan lonjakan partisipasi signifikan dengan 107 perusahaan dari lebih dari 20 sektor industri turut ambil bagian, meningkat 64,61% dibandingkan tahun sebelumnya.

IRCA merupakan ajang penghargaan bergengsi yang bertujuan untuk mendorong budaya kepatuhan hukum dan tata kelola perusahaan yang adaptif serta berkelanjutan. Tahun ini, IRCA semakin menegaskan perannya sebagai forum strategis bagi perusahaan lintas sektor dalam menempatkan regulasi sebagai kompas arah bisnis.

“Kami sangat mengapresiasi partisipasi seluruh praktisi hukum dan kepatuhan yang hadir dalam Indonesia Regulatory Compliance Awards 2025,” ujar Chief Executive Officer Hukumonline Arkka Dhiratara, Minggu 11/5/2025.

“Peningkatan jumlah peserta hampir dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya merupakan sinyal positif bahwa budaya kepatuhan hukum semakin dipandang sebagai landasan penting dalam tata kelola perusahaan,” sambungnya.

Dalam lanskap bisnis global yang diwarnai ketidakpastian makroekonomi, disrupsi geopolitik, hingga fluktuasi pasar modal, kepatuhan hukum menjadi elemen strategis yang tak terpisahkan dari keberlanjutan bisnis. IRCA 2025 hadir sebagai bentuk apresiasi terhadap perusahaan-perusahaan yang mampu mengintegrasikan kepatuhan hukum dalam proses pengambilan keputusan.

IRCA 2025 memberikan penghargaan dalam empat kategori utama, yaitu Sapphire (Best Enterprise in Regulatory Compliance), Diamond (Most Strategic Enterprise in Regulatory Compliance), Gold (Notable Enterprise in Regulatory Compliance), dan Silver (Recognized Enterprise in Regulatory Compliance).

Selain itu, diberikan juga dua penghargaan khusus yaitu Best Holding Company in Regulatory Compliance dan The Emerging Leader for Regulatory Compliance.

“Kedua kategori ini tidak hanya mengukur tingkat kepatuhan, namun juga mendalami sejauh mana strategi dan kepemimpinan perusahaan mampu menginternalisasi nilai-nilai kepatuhan secara menyeluruh,” jelas Arkka.

Selain itu, salah satu Dewan Juri, Arief T. Surowidjojo yang juga merupakan praktisi hukum senior dan akademisi menjelaskan, proses seleksi dilakukan secara independen oleh Dewan Juri yang terdiri dari lima profesional lintas disiplin.

“Penilaian didasarkan pada dokumen self-assessment, narasi strategi, inovasi, dan sistem pengawasan kepatuhan hukum,” ucapnya.

Lalu Arkka menambahkan, melalui pendekatan komprehensif ini, Hukumonline berhasil mengidentifikasi dan mengapresiasi praktik terbaik dalam bidang regulatory compliance, khususnya dari perusahaan yang tidak hanya patuh terhadap regulasi, namun juga memiliki visi progresif dalam menjalankan operasional bisnisnya.

“Bagi kami, kepatuhan hukum yang kuat bukan sekadar pelindung dari risiko, tetapi merupakan fondasi utama bagi keberlangsungan bisnis jangka panjang,” ujar Arkka.

“Kami berharap IRCA bisa menjadi pemicu semangat bagi lebih banyak perusahaan untuk menjadikan kepatuhan hukum sebagai nilai inti dalam setiap proses bisnis mereka,” tutupnya.

IRCA 2025 terselenggara berkat dukungan sejumlah mitra strategis, antara lain Assegaf Hamzah & Partners, ATD Law in Association with Mori Hamada, Soemadipradja & Taher, serta perusahaan-perusahaan nasional terkemuka seperti PT Heinz ABC Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Moratelindo, PT Geo Dipa Energi (Persero), PT ABM Investama Tbk, dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).*

Laporan Ari Kurniansyah