FORUM KEADILAN – Beberapa waktu belakangan marak anggota TNI masuk ke kampus dan disebut dapat mengancam kebebasan kegiatan di sana. Namun, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menegaskan bahwa kamus merupakan tempat yang terbuka untuk siapa pun yang ingin bekerja atau mengisi materi, tidak terkecuali bagi TNI.
“Kalau dari kami, dalam konteks kerja sama penelitian, kerja sama kuliah akademik, mengisi materi, dan sebagainya, kampus itu adalah tempat yang terbuka. Dan sudah banyak berjalan sebenarnya ya beberapa mitra kampus, tidak hanya dari TNI, juga dari kalangan industri, dari kalangan profesional lainnya. Itu tentu bisa terlibat dalam proses pengajaran dan juga tidak kalah penting, dalam proses penelitian,” ungkap Brian di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 23/4/2025.
Menurut Brian, kampus merupakan tempat yang terbuka terhadap pihak manapun. Sifat terbuka tersebut, kata dia, dapat memperluas riset. Oleh karena itu, kampus diharapkan dapat menghasilkan produk-produk dan inovasi yang lebih baik.
“Sekarang misalnya kami dengan Pindad itu kan industri angkatan juga ya, industri senjata ya, tentu itu kaitannya dengan TNI dan sebagainya. Itu kami bekerja sama untuk menemukan berbagai hal kaitannya apakah kemandirian industri senjata atau industri ya untuk mendukung pelaksanaan pertahanan di Indonesia. Jadi secara itu tidak ada masalah,” ujar dia.
Brian pun membeberkan bahwa telah banyak universitas yang bekerja sama dengan TNI. Hal ini dilakukan lantaran banyak kebutuhan pertahanan di daerah terluar yang harus memerlukan terobosan teknologi.
“Jadi kami melihatnya dalam konteks itu, jadi bahwa kemudian ada hal-hal lain itu di luar konteks kami sebagai Kementerian Pendidikan Tinggi,” pungkas Brian.*