FORUM KEADILAN – Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Dede Yusuf menanggapi pernyataan mantan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait isu ‘matahari kembar‘ dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Pernyataan SBY ini mencuat usai sowannya para Menteri Prabowo ke kediaman Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi), pada saat Lebaran 2025 lalu. Menurut Dede, adalah hal yang wajar apabila para tokoh senior melakukan kunjungan atau sowan satu sama lain. Namun, ia menekankan bahwa yang menjadi perhatian adalah substansi dari peringatan SBY, bukan sekadar pertemuan itu sendiri.
“Sebetulnya sowan ke mana saja boleh, apalagi sebagai senior-senior di pemerintahan. Saya rasa wajar kalau saling sowan, momennya ada. Tapi masalahnya konteksnya bukan di sowannya,” katanya kepada awak media, di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin, 21/4/2025.
Dede menegaskan bahwa istilah ‘matahari kembar’ yang diangkat SBY merujuk pada pentingnya menjaga fokus terhadap satu kepemimpinan dalam pemerintahan.
“Konteksnya adalah yang disebut dengan matahari kembar itu adalah tidak boleh ada seperti kayak aturan-aturan lain selain yang diberikan oleh aturan presiden kita,” jelasnya.
Ia menambahkan, dalam pemerintahan saat ini, fokus utama haruslah kepada Presiden Prabowo Subianto.
Mengenai apakah pernyataan SBY tersebut mengarah kepada tokoh lain seperti Jokowi, Dede menyatakan tidak bisa memastikan.
“Tidak, karena kan kita tidak tahu maksud dari pernyataan. Saya hanya menyampaikan sangat wajar, artinya kalau kita berbicara mau solid, maka negara harus fokus kepada pemimpinnya,” pungkasnya.*
Laporan Novia Suhari