Negosiasi dengan AS, Ini Daftar Barang Indonesia yang Kena Tarif Trump

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto dalam konferensi pers Perkembangan Terkini Negoisasi dan Diplomasi Perdagangan Indonesia - Amerika Serikat dari Washington, Jumat, 18/4/2025. | YouTube Perekonomian RI
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto dalam konferensi pers Perkembangan Terkini Negoisasi dan Diplomasi Perdagangan Indonesia - Amerika Serikat dari Washington, Jumat, 18/4/2025. | YouTube Perekonomian RI

FORUM KEADILAN – Pemerintah Indonesia mengungkapkan besaran tarif yang saat ini dibebankan oleh Amerika Serikat terhadap beberapa produk ekspor RI.

Dalam proses negosiasi bilateral yang saat ini berlangsung di Washington DC, diketahui bahwa tarif masuk produk-produk unggulan Indonesia yang saat ini mencapai hingga 47% usai kebijakan tarif tambahan diberlakukan oleh AS.

Bacaan Lainnya

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto menjelaskan, tarif dasar yang dikenakan untuk produk seperti tekstil, garmen, hingga alas kaki sebelumnya yang berkisar antara 10% hingga 37%.  Tetapi, dengan tambahan tarif 10% yang mulai diberlakukan sejak awal April, total bea masuk menjadi 20% hingga 47%, tergantung jenis produknya.

“Kondisi ini membuat beban ekspor kita meningkat drastis. Pembeli di AS bahkan meminta agar beban biaya tambahan ini bisa dikompensasi dari sisi Indonesia, bukan sepenuhnya dibebankan ke mereka,” ujar Airlangga dalam konferensi pers dari Washington, Jumat, 18/4/2025.

Dalam pertemuan dengan US Trade Representative dan Departemen Perdagangan ASA, Indonesia pun menegosiasikan skema baru demi menciptakan perdagangan yang lebih adil dan seimbang.

Sejumlah tawaran yang diajukan Indonesia untuk dapat meredakan dampak tarif itu antara lain peningkatan pembelian energi dari AS LNG, sweet crude oil, impor produk agrikultur seperti gandum, fasilitas, investasi perusahaan-perusahaan AS di Indonesia, kerja sama di sektor mineral strategis dan rantai pasok, dan penguatan kolaborasi bidang pendidikan, teknologi, ekonomi digital hingga layanan keuangan.

Ia menjelaskan bahwa negosiasi berlangsung secara konstruktif, dan kedua negara sepakat untuk menyelesaikan perundingan dalam waktu 60 hari. Usai disepakati juga kerangka kerja seperti format kemitraan perdagangan dan investasi yang akan difinalisasi melalui 1-3 putaran pertemuan lanjutan.

Diketahui, Indonesia beserta negara-negara seperti Jepang, Italia, dan Vietnam juga saat ini sedang berdialog yang sama dengan AS menyusul kebijakan tarif baru yang dibuat oleh Presiden AS Donald Trump. Indonesia adalah negara yang lebih dulu melakukan negosiasi mengenai tarif AS ini.*

Pos terkait