FORUM KEADILAN – Indonesia akan membeli produk-produk dari Amerika Serikat (AS) senilai US$19 miliar atau sekitar Rp318,9 triliun dengan asumsi kurs Rp16.784 per dolar AS, demi menghindari serangan tarif impor Presiden AS Donald Trump.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa hal tersebut menjadi tawaran Indonesia ketika bertemu dengan perwakilan AS pada 16-23 April di Washington DC, AS.
“Rencana daripada Indonesia untuk mengkompensasikan delta daripada ekspor dan impor yang besarnya US$18-19 miliar dolar,” ujar Airlangga pada jumpa pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin, 14/4/2025.
Ia menjelaskan bahwa ada sejumlah lainnya dari Indonesia, seperti rencana investasi perusahaan-perusahaan Indonesia di AS.
Sementara itu, Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu mengatakan investasi tersebut akan dilakukan oleh Danantara. Pemerintah pun akan mengerahkan aset yang ada untuk ikut menanam investasi di proyek-proyek AS.
“Itu baik kita berinvestasi dalam negeri maupun di luar negeri, kan bisa jauh lebih fleksibel daripada sebelum Danantara. Kalau memang kita lihat portfolio-nya, beberapa BUMN kita kan memang sudah pernah berinvestasi di luar,” kata Todotua.
Terdapat beberapa tawaran, lanjut Airlangga, yang akan disampaikan ke AS. Tetapi, dirinya menolak membeberkan ke publik dikarenakan hal itu adalah strategi perundingan.
Airlangga hanya memastikan tawaran-tawaran menjadi sebagian besar berupa kelonggaran nontarif. Hal itu dikarenakan tarif dagang untuk barang-barang AS di Indonesia telah mencapai rendah.
“Komoditas jelas yang kita impor kebanyakan agrikultur. Kan soya bean, tarifnya nol, kapas, itu maksimum dengan AS punya tarif 5 persen sehingga mereka lebih kepada nontarif barrier,” jelasnya.
Diketahui, Presiden RI Prabowo Subianto menugaskan sejumlah Menteri untuk melobi pemerintah AS mengenai serangan dagang dan langkah itu diambil usai Trump mengenakan tarif dagang 32 persen untuk barang-barang Indonesia.
Menteri-menteri yang akan diutus untuk melobi adalah Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Thomas Djiwandono, dan beberapa Wamen lainnya.
Mereka akan menemui Mentlu Marco Rubio, Menkeu Scott Bessent, hingga Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat (USTR).*