FORUM KEADILAN – Pengamat politik sekaligus Direktur Lingkar Madani, Ray Rangkuti, menilai kunjungan beberapa menteri kabinet Presiden Prabowo Subianto ke kediaman Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Solo saat Prabowo tengah melakukan lawatan ke luar negeri bukanlah sekadar silaturahmi biasa.
Menurutnya, ada pesan politik yang tersirat di balik pertemuan tersebut.
Ray memandang, kehadiran para menteri di Solo ketika Prabowo tidak berada di dalam negeri memberi kesan bahwa pertemuan itu sengaja dilakukan dalam suasana yang lebih bebas dari pengaruh langsung Prabowo.
“Kedatangan mereka saat Prabowo ke luar negeri seolah memanfaatkan ketidakhadirannya, agar pertemuan bisa berlangsung tanpa bayang-bayangnya,” katanya kepada Forum Keadilan, Minggu, 13/4/2025.
Ia juga menyoroti bagaimana para menteri menyampaikan laporan kinerja kepada Jokowi dalam pertemuan itu. Hal tersebut, menurut Ray, menunjukkan masih adanya ikatan kuat antara para menteri dengan mantan presiden tersebut.
“Laporan kinerja itu seharusnya disampaikan ke Presiden Prabowo dan rakyat, bukan ke mantan presiden. Ini tentu tidak lazim,” ujarnya.
Ray menambahkan, dinamika ini tak lepas dari efek pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Prabowo beberapa waktu lalu. Pertemuan itu, kata dia, sedikit banyak telah memengaruhi konstelasi politik nasional, termasuk hubungan antara Jokowi dan kubu Prabowo.
Lebih lanjut, Ray juga menyinggung isu reshuffle kabinet yang santer terdengar pasca-Lebaran. Isu ini dinilai bisa menjadi alasan konsolidasi para menteri yang dekat dengan Jokowi.
“Konsolidasi ini bisa jadi upaya menghadapi kemungkinan perombakan kabinet, terutama bagi menteri-menteri yang loyal terhadap Jokowi,” katanya.
Dalam situasi ekonomi yang belum sepenuhnya stabil, menurut Ray, menjaga hubungan baik dengan tokoh sekelas Megawati menjadi lebih strategis. Namun di sisi lain, kedekatan dengan Megawati bisa memicu renggangnya hubungan antara Jokowi dan Prabowo.
“Kehadiran para menteri ke rumah Jokowi menyiratkan kemungkinan munculnya blok Jokowi di dalam kabinet saat ini,” tutupnya.*
Laporan Novia Suhari