FORUM KEADILAN – Paus Fransiskus dalam doa Angelusnya, yang diterbitkan pada Minggu, 23/3/2025, usai pulang dirawat di rumah sakit selama lebih dari lima minggu, menyerukan agar Israel segera menghentikan serangan mereka ke jalur Gaza untuk pembebasan sandera.
Paus Fransiskus meminta agar kedua belah pihak yakni Israel dan kelompok militan Hamas memulai kembali gencatan senjata.
“Saya sedih dengan dimulainya kembali pemboman Israel yang intens di Jalur Gaza, dengan begitu banyak korban tewas dan luka-luka,” tulis Paus.
“Saya meminta agar serangan segera dihentikan dan keberanian untuk melanjutkan dialog sehingga semua sandera dapat dibebaskan dan gencatan senjata yang definitif tercapai,” tambahnya.
Menurut Paus, situasi kemanusiaan di Jalur Gaza sekali lagi sangat serius dan membutuhkan komitmen mendesak dari pihak-pihak yang bertikai dan masyarakat internasional.
Diketahui, Israel sebelumnya melanggar perjanjian senjata dengan kembali membombardir Gaza sejak Selasa, 18/3/2025.
Sebelum serangan terbarunya, Israel pada awal Maret memblokir bantuan kemanusiaan ke Gaza yang dilanda peran dan memutus pasokan listrik, dalam upaya untuk memaksa Hmas menerima persyaratan Israel untuk perpanjangan gencatan senjata dan membebaskan 58 sandera yang masih ditahan oleh militan Palestina sejak serangan 7 Oktober 2023 yang memicu perang.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Gaza mengatakan total 50.021 orang tewas akibat serangan brutal Israel sejak Oktober 2023 hingga pada hari ini.
“Jumlah korban akibat agresi Israel telah mencapai 50.021 martir dan 113.274 orang terluka sejak 7 Oktober 2023,” ujar pernyataan Kementerian.
Badan Pertahanan sipil wilayah juga turut mengatakan bahwa jumlah korban telah mencapai 50.000 jiwa. Perserikatan Bangsa-bangsa (PPB) menganggap angka-angka dari Kemenkes dapat diandalkan.
Jumlah korban tewas melonjak Minggu ini menyusul gagalnya gencatan senjata yang sebagian besar telah berlangsung sejak 19 Januari, dengan Israel melancarkan pengeboman besar-besaran di Jalur Gaza dan serangan darat yang baru.
Kemenkes melaporkan setidaknya 39 kematian dalam 24 jam terakhir, sehingga jumlah total korban tewas menjadi 673 orang sejak Israel melanjutkan operasinya di wilayah Palestina pada hari Selasa.*