Selasa, 17 Juni 2025
Menu

Aksi ‘Indonesia Gelap’, Nurul Arifin: Sah dalam Demokrasi, Asal Tidak Anarkis

Redaksi
Anggota DPR RI Fraksi Golkar Nurul Arifin di perayaan HUT Fraksi Partai Golkar ke-57 Tahun di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 20/2/2025 | Muhammad Reza/Forum Keadilan
Anggota DPR RI Fraksi Golkar Nurul Arifin di perayaan HUT Fraksi Partai Golkar ke-57 Tahun di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 20/2/2025 | Muhammad Reza/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Anggota DPR RI Fraksi Golkar Nurul Arifin menilai, aksi demonstrasiIndonesia Gelap’ yang berlangsung hari ini sebagai bentuk penyaluran aspirasi yang sah dalam sistem demokrasi.

Menurutnya, demonstrasi merupakan cara bagi masyarakat untuk menyampaikan keresahan yang mungkin tidak dapat diutarakan secara langsung.

“Demo ini kan adalah saluran aspirasi yang mungkin tidak bisa disampaikan secara langsung. Oleh karena itu, disampaikan melalui lapangan terbuka dengan jumlah tertentu. Kita menghargai karena dalam sistem demokrasi, suara rakyat harus didengar,” kata Nurul di perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Fraksi Partai Golkar ke-57 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 20/2/2025.

Nurul menilai bahwa demonstrasi seperti ini menjadi pengingat bagi pemerintah agar tetap waspada terhadap aspirasi masyarakat. Ia mengingatkan agar sistem demokrasi berjalan dengan baik dan tidak ‘kebablasan’.

“Saya pikir ini bagus ya, untuk kemudian membuat alert waspada. Artinya, kita betul-betul memahami apa yang diinginkan masyarakat. Jadi jangan sampai kebablasan, baik dalam pemerintahan maupun masyarakat dalam menjalankan sistem demokrasi ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengimbau semua pihak untuk saling mendengarkan dan menghargai dalam menyampaikan pendapat. Nurul juga menegaskan bahwa tidak ada yang perlu ditakuti dalam menyalurkan aspirasi selama dilakukan secara damai.

“Demo itu wajar-wajar saja, kita juga jangan takut, jangan takut menyalurkan aspirasi,” tambahnya.

Namun, ia mengingatkan bahwa demonstrasi harus dilakukan secara konstruktif dan tidak anarkis. Sebab menurutnya, tindakan anarkis dapat merugikan tidak hanya segelintir pihak, tetapi juga stabilitas politik dan ekonomi negara.

“Demo itu dengan cara-cara yang konstruktif ya, tidak kemudian anarkis. Karena kalau sampai anarkis, kan tidak hanya merusak segelintir pihak, tapi juga negara ini. Stabilitas politik berimbas pada stabilitas ekonomi,” jelas Nurul.

Aksi ‘Indonesia Gelap’ hari ini merupakan bentuk protes terhadap berbagai isu yang dianggap meresahkan masyarakat. Sejumlah massa turun ke jalan untuk menyampaikan tuntutan mereka kepada pemerintah.*

Laporan Muhammad Reza