Menurut Muzani, kebijakan yang diambil saat ini masih dalam tahap awal, sehingga wajar jika menimbulkan reaksi dari berbagai pihak.
“Yang dilakukan oleh Pak Prabowo sekarang ini baru tahap awal, sehingga menimbulkan kekagetan dan seringkali reaksinya berlebihan serta kontraproduktif,” ujar Muzani di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa, 18/2/2025.
Ia menilai bahwa reaksi ini tidak hanya datang dari masyarakat, tetapi juga dari internal birokrasi dan pemerintahan. Salah satu faktor yang memicu kegaduhan adalah kebijakan pengetatan anggaran, yang berbeda dari pemerintahan sebelumnya.
“Selama ini birokrasi berjalan dengan tingkat fleksibilitas tertentu. Sekarang ada pengetatan, termasuk dalam anggaran, sehingga wajar jika ada kegagalan. Namun, sering kali reaksi ini berlebihan dan kontraproduktif,” jelasnya.
Muzani menambahkan bahwa banyak pihak yang salah memahami maksud dari kebijakan yang diambil Presiden Prabowo. Padahal menurutnya, kebijakan tersebut bertujuan untuk kepentingan jangka panjang dan telah dipaparkan sejak awal kampanye.
“Seringkali ini disalahpahami. Tapi sebagai sebuah reaksi, kita dengar dan perhatikan. Namun, pemerintah tetap bertekad menjalankan rencana awal yang sudah dipidatokan oleh Pak Prabowo,” katanya.
Lebih lanjut, Muzani menegaskan bahwa pemerintahan Prabowo tetap berkomitmen untuk menjalankan program-program pembangunan yang telah direncanakan demi kepentingan bangsa.
“Rencana ini adalah untuk jangka panjang bagi Indonesia, termasuk untuk kita semua,” pungkasnya.*
Laporan Muhammad Reza