FORUM KEADILAN – Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengajak masyarakat untuk berpikir positif terhadap kebijakan efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah, yang mana didasarkan pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, mengatur penghematan anggaran sebesar Rp306,6 triliun di berbagai kementerian dan lembaga.
Menurut Surya Paloh, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto saat ini baru berjalan selama 119 hari, sehingga berbagai kebijakan yang diambil masih dalam tahap penyesuaian dan pencarian alternatif terbaik.
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk tidak buru-buru menyimpulkan dampak dari kebijakan efisiensi tersebut.
“Kita berprasangka baik,” katanya kepada wartawan di NasDem Tower, Jakarta, Jumat,14/2/2025.
Lebih lanjut, ia meyakini bahwa jika kebijakan efisiensi anggaran ini ternyata tidak memberikan hasil yang baik bagi masyarakat, pemerintah pasti akan melakukan evaluasi dan mempertimbangkan langkah selanjutnya.
“Kalau itu barangkali dianggap tidak tepat, saya yakin pemerintah akan evaluasi kembali. Kalau enggak, nanti kita bicara-bicara lah,” ucapnya.
Sebelumnya, menurut Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, kebijakan efisiensi anggaran berdasarkan Inpres Nomor 1 Tahun 2025 hanya berlaku untuk dua kategori saja, yakni belanja barang dan belanja modal.
Sementara itu, empat kategori lainnya, seperti belanja gaji pegawai, layanan pegawai, layanan publik, dan bantuan sosial tidak mengalami pemangkasan sama sekali.*
Laporan Novia Suhari
