Airlangga Buka Suara Terkait Pelemahan Rupiah dari Dolar AS

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Konferensi Pers Paket Stimulus Ekonomi di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin, 16/12/2024 | Ist
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Konferensi Pers Paket Stimulus Ekonomi di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin, 16/12/2024 | Ist

FORUM KEADILAN – Menteri Koordinator bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) RI Airlangga Hartarto buka suara terkait rupiah yang mengalami pelemahan nilai tukar terhadap dolar AS.

Diketahui, kurs rupiah anjlok 215 poin atau 1,34 persen berada ke level Rp16.312,5 per Dolar AS.

Bacaan Lainnya

Airlangga mengatakan bahwa saat ini dirinya sedang memantau pergerakan nilai tukar rupiah. Tetapi, tetap memperhatikan angka yang telah disepakati dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.

“Kita monitor rupiah kan di APBN sudah angka, kita monitor saja,” ujar Airlangga di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis, 19/12/2024.

Pemerintah dan DPR menyepakati nilai tukar rupiah yang berada pada level Rp16.000 di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Saat ditanyakan respons pemerintah jika rupiah terus mengalami pelemahan, Airlangga tidak menjelaskan.

“Baru beberapa hari kemarin kan juga, namanya kurs naik turun Amerika semua lagi menguat,” tuturnya.

Diketahui, rupiah menjadi mata uang dengan pelemahan yang paling signifikan yaitu sebesar 1,26%, ringgit Malaysia mengalami depresiasi sebesar 0,78%, hingga yen Jepang menurun 0,7%. Di sisi lain, won Korea Selatan terpantau menguat tipis sebesar 0,02%.

Tekanan terhadap mata uang di Asia terjadi seusai The Fed memberikan ekspektasinya terhadap suku bunga acuannya di 2025 yang terlihat tidak seagresif sebelumnya.*

Pos terkait