Jumat, 13 Juni 2025
Menu

Dibantu India, Israel Pakai Senjata AI Saat Lakukan Genosida di Gaza

Redaksi
Israel memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam serangan yang menargetkan wilayah Gaza. | Ist
Israel memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam serangan yang menargetkan wilayah Gaza. | Ist
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Dalam konflik berkepanjangan di Gaza, penggunaan teknologi canggih telah menjadi elemen penting dalam operasi militer Israel. Baru-baru ini, berdasarkan laporan dari media Middle East Eye (MEE) pada Rabu 20/11/2024, bahwa Israel memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam serangan yang menargetkan wilayah Gaza.

Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa India turut berperan dalam pengembangan atau penyediaan teknologi tersebut, menambah dimensi baru pada konflik yang telah menewaskan ribuan warga sipil Palestina.

Hubungan erat antara Israel dan India dalam pengembangan teknologi militer telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir. Salah satu hasil dari kerja sama ini adalah sistem senjata bernama Arbel, yang dikembangkan oleh Israel Weapons Industries (IWI) bekerja sama dengan Adani Defence & Aerospace, perusahaan asal India. Sistem ini pertama kali diperkenalkan pada 2022 dalam sebuah pameran di Gujarat.

IWI merupakan perusahaan milik negara Israel dari 1933-2005. Kemudian, pada April 2024 atau enam bulan usai genosida yang dilakukan Israel di Gaza, IWI memperkenalkan senjata kecerdasan buatan AI, sebagai sistem senjata terkomputerisasi pertama.

Seperti kebanyakan sistem senjata Israel, nama Arbel berasal dari Alkitab. Arbel juga merupakan nama kota Israel yang dibangun di sekitar lokasi desa Palestina, Hitten, yang dibersihkan secara etnis pada tahun 1948. Senjata itu disebut sebagai pengubah permainan revolusioner yang meningkatkan kemampuan mematikan, dengan peluang pengguna dalam mengenai target secara akurat dan efesien.

Pasukan pertahanan Israel telah menunjukkan tindakan tidak manusiawi dengan menargetkan anak-anak menggunakan senjata ringan, dan kini dengan penerapan teknologi senjata berbasis kecerdasan buatan (AI), efisiensi pembunuhan terhadap warga sipil, termasuk anak-anak, meningkat secara signifikan.

Menurut laporan berita oleh MEE, pasukan Israel telah menggunakan sistem senjata AI di Gaza setelah mereka menghancurkan wilayah di Israel selatan pada Senin 7/10/2024.

Penggunaan senjata AI ini menandai keterlibatan langsung India untuk pertama kalinya dalam konflik Gaza, yang berpotensi menimbulkan dampak besar pada konflik serupa di masa mendatang.

Dalam laporan PBB yang dirilis pada September lalu, terdapat kekhawatiran mendalam terhadap skala kehancuran infrastruktur sipil yang belum pernah terjadi sebelumnya, serta tingginya angka korban jiwa di Gaza. Hal ini dikaitkan dengan penggunaan kecerdasan buatan oleh Israel untuk mengarahkan operasi militernya.

Para pengamat yang dilaporkan pada media MEE mengatakan bahwa senjata berbasis AI ini kemungkinan merupakan bagian dari tren global yang lebih luas, di mana teknologi AI semakin banyak diterapkan dalam sistem persenjataan dengan perkembangan yang sangat cepat.

Ada kekhawatiran bahwa sistem berbasis AI, seperti drone, teknologi pengawasan, dan perangkat otonom canggih, akan terus dikembangkan secara bersama-sama dan diekspor secara global. Kekhawatiran ini mendorong para aktivis yang memantau kemajuan teknologi untuk lebih waspada terhadap potensi India menjadi pusat produksi senjata berbasis AI di masa depan.*

Laporan Zahra Ainaiya