Pertama Kali Main di Film Joko Anwar, Morgan Oey: Mimpi yang Dikabulin
FORUM KEADILAN – Aktor Morgan Oey menjadi pemain utama dalam film terbaru Joko Anwar, Pengepungan di Bukit Duri. Film ini merupakan pertama kalinya Morgan bermain di film Joko Anwar.
Morgan mengaku tidak pernah terpikir sebelumnya akan bermain dalam film sutradara Pengabdi Setan itu.
“Sebenarnya nggak pernah kepikiran, nggak pernah kemimpian juga, jujur nggak pernah kepikiran sih akan ada di project Bang Joko,” kata Morgan saat ditemui di kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin, 21/10/2024.
Bahkan, Morgan mengaku sempat meragukan keaslian panggilan audisi tersebut.
“Jadi, pada saat manager saya kasih tahu akan ada casting di Come and See Pictures untuk film terbarunya, saya kaya ‘ah seriusan nih, nggak bercanda’,” beber mantan anggota boyband Smash itu.
Morgan menyampaikan bahwa ia tidak memiliki ekspektasi apa pun saat mengikuti casting. Ia merasa bersyukur jika berhasil mendapat peran, namun jika tidak, ia tetap mengapresiasi kesempatan audisi yang diberikan oleh Joko Anwar.
“Kita nggak ada ekspektasi apa-apa, benar-benar casting, kalau dapat Alhamdulillah, Puji Tuhan, kalau nggak yang penting sudah dapat panggilan audisi, undangan dari Abang (Joko Anwar),” ungkapnya.
Mengenai proses syuting, Morgan mengungkapkan bahwa pengalamannya sangat menyenangkan, seperti mimpi yang terwujud, dan ia bertekad untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut.
“Jadi, kalau ditanya syutingnya gimana, ya seru sih kaya berasa mimpi yang dikabulin, dan nggak mau take it for granted,” pungkasnya.
Selain Morgan, Pengepungan di Bukit Duri juga dibintangi para aktor generasi baru Indonesia, di antaranya Omara Esteghlal, Hana Pitrashata Malasan, Endy Arfian, Fatih Unru, Satine Zaneta, Dewa Dayana.
Kemudian, Florian Rutters, Faris Fadjar Munggaran, Sandy Pradana, Farandika, Raihan Khan, Sheila Kusnadi, Millo Taslim, dan Bima Azriel.
Sinopsis Film Pengepungan di Bukit Duri
Film produksi Come and See Pictures dengan studio Hollywood Amazon MGM Studios ini mengambil latar tahun 2027, ketika situasi di Indonesia bergejolak. Menggambarkan kondisi masyarakat berada di ambang kehancuran, dipicu oleh diskriminasi dan kebencian rasial.
Di tengah semua itu, muncul Edwin (Morgan Oey), guru pengganti di SMA Duri yang dikhususkan untuk siswa-siswi bermasalah.
Edwin menghadapi pertarungan untuk bertahan hidup ketika sekolah tempatnya mengajar mendadak berubah menjadi ajang pertarungan hidup dan mati.*
