FORUM KEADILAN – Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, akan mengucapkan sumpah janji jabatan di Gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Senayan, Jakarta Pusat, pada Minggu, 20 Oktober 2024. Pelantikan ini turut mengundang para tamu dari beberapa negara sahabat.
Para tamu negara yang hadir pelantikan Prabowo-Gibran akan mendapatkan pelayanan maksimal, salah satunya dengan disediakannya mobil mewah khusus tamu negara. Puluhan mobil tersebut terparkir di Parkiran Timur Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat.
Pantauan Forum Keadilan di lapangan, puluhan mobil mewah dari berbagai merek ternama berjejer rapi di parkir timur GBK.
Mobil-mobil tersebut telah ditandai dengan pelat kendaraan dengan nama masing-masing negara, seperti Jerman, Singapura, Malaysia, Vietnam, Timor Leste, dan beberapa kendaraan tamu negara lain.
Ada juga kendaraan pengawalan milik TNI dan Polri yang terparkir di area yang sama.
Seorang anggota TNI yang ditemui di area parkir berkata bahwa kendaraan yang telah terparkir merupakan mobil para tamu negara.
“Mobil tamu negara untuk pelantikan Presiden,” katanya singkat.
Sementara tepat di samping area parkir, terdapat posko pengamanan dengan tenda-tenda berwarna putih yang digunakan para pasukan keamanan untuk beristirahat melepas penat.
Tak jauh dari luar area parkir, terdapat kendaraan taktis TNI Panser Anoa yang berbaris rapi untuk membantu dalam pengamanan pelantikan Prabowo-Gibran.
Untuk diketahui, setidaknya terdapat 35 tamu negara yang diundang pada prosesi pengucapan sumpah janji jabatan Presiden dan Wakil Presiden terpilih.
Para tamu negara tersebut akan menggunakan kendaraan yang telah disediakan untuk mengantar dan menjemput mereka ke Gedung MPR RI.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menginformasi mobil yang terparkir di lokasi Parkir Timur GBK merupakan transportasi untuk tamu negara VVIP.
“Mobil tersebut untuk transportasi penerimaan tamu negara VVIP dan VIP,” kata Pratikno.
Pratikno menyebut bahwa kendaraan tersebut tidak akan digunakan oleh para menteri, melainkan tamu negara.*
Laporan Syahrul Baihaqi
