Minggu, 22 Juni 2025
Menu

Disebut Dharma Pongrekun sebagai Alat Mata-Mata, Apa Itu Artificial Intelligence?

Redaksi
Ilustrasi Artificial Intelligence. | ist
Ilustrasi Artificial Intelligence. | ist
Bagikan:

FORUM KEADILANDharma Pongrekun, calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 lewat jalur independen atau perseorangan menyoroti bahwa teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) merupakan alat mata-mata.

Hal tersebut diungkapkan Dharma Pongrekun saat debat perdana Pilgub Jakarta 2024 yang digelar pada Minggu, 6/10/2024. Dharma menyebut AI sebagai alat mata-mata saat membahas soal kemandirian internet untuk bangsa. Menurutnya, AI kini digunakan untuk memata-matai masyarakat tanpa disadari.

Dharma juga menyinggung soal kebocoran data yang semakin marak terjadi di Indonesia dan dirinya sudah memiliki solusi untuk menjamin keamanan siber di Indonesia, salah satunya dengan mendorong kemandirian intenet. Menurutnya, meskipun kata sandi diganti secara rutin, ruang siber tetap tidak aman. Dharma juga menyebutkan bahwa ia bersedia menjadi staff untuk membantu menyelesaikan masalah keamanan siber di Indonesia jika calon gubernur nomor urut 3 maju pada pemilihan presiden (Pilpres) dan terpilih menjadi presiden.

APA ITU AI ?

AI (Artificial Interlligence) merupakan kecerdasan buatan. AI merupakan bidang ilmu komputer yang bertujuan untuk membuat sistem komputer dapat meniru kemampuan intelektual manusia. AI adalah kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah. AI juga didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. AI mencakup berbagai teknologi seperti machine learning, deep learning, dan natural language processing.

Kecerdasan buatan AI adalah teknologi yang memungkinkan mesin atau komputer untuk meniru fungsi kognitif manusia, seperti belajar, berfikir, dan memecahkan masalah. AI dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yakni :

  • AI Kuat (General AI)

AI ini mampu melakukan tugas-tugas yang membutuhkan kecerdasan manusia secara menyeluruh, seperti memahami bahasa dan berinteraksi dengan lingkungan secara fleksibel

  • AI Lemah (Narrow AI)

AI ini dirancang untuk melakukan suatu hal yang spesifik, seperti pengenalan wajah, rekomendasi produk, atau permainan catur. Ini adalah jenis AI yang paling umum saat ini

AI menggunakan teknik seperti pembelajaran mesin (Machine Learning) dan pemrosesan bahasa alami (natural language processing) untuk meningkatkan kemampuannya. Aplikasi AI dapat ditemukan dibanyak bidang, termasuk kesehatan, keuangan, tranportasi dan hiburan.

Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer, kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam komputer agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Secara teknis, kecerdasan buatan adalah model statistik yang digunakan untuk mengambil keputusan dengan menggeneralisir karaketeristik dari suatu objek berbasis data yang kemudian dipasang di berbagai perangkat elektronik.

Pengembangan AI dimulai sejak tahun 1950-an oleh John McCarthu, Marvin Minsky, dan para ilmuan lainnya di Massachuassets Institute of Technology (MIT). Namun, kecerdasan buatan pertama di dunia muncul pada tahun 1956. Pada tahun tersebut, sebuah konferensi yang dikenal sebagai konferensi Dartmouth diadakan di Dartmouth College di Amerika Serikat. Konferensi ini dianggap sebagai titik awal dari perkembangan kecerdasan buatan sebagai bidang penelitian yang mandiri.

KELEBIHAN AI

  1. Efisiensi

AI dapat memproses data dan melakukan tugas dengan cepat, mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan

  1. Akurasi

Dalam banyak kasus, AI dapat menghasilkan hasil yang lebih akurat dibandingkan manusia, terutama dalam analisis data besar

  1. Ketersediaan

AI dapat bekerja tanpa henti, tidak terpengaruh oleh kelelahan atau kebutuhan istirahat

  1. Otomatisasi

AI dapat mengotomatiskan tugas-tugas rutin dan berulang, memungkinkan manusia fokus pada pekerjaan yang lebih kompleks

  1. Pembelajaran dan adaptasi

Dengan pembelajaran mesin, AI dapat belajar dari data dan pengalaman baru, serta meningkatkan kinerjanya seiring waktu

KELEMAHAN AI

  1. Biaya tinggi

Pengembangan dan penerapan teknologi AI dapat memerlukan investasi yang signifikan dalam hal sumber daya dan teknologi

  1. Ketergantungan teknologi

Ketergantungan pada AI dapat mengurangi keterampilan manusia dan kemampuan berpikir kritis

  1. Kurangnya empati

AI tidak dapat memahami emosi atau konteks sosial, sehingga tidak cocok untuk semua situasi, terutama yang melibatkan interaksi manusia

  1. Risiko keamanan

AI dapat digunakan untuk tujuan yang merugikan, seperti serangan siber atau pengembangan senjata otonom

  1. Bias dalam data

AI dapat mengadopsi bias yang ada dalam data yang digunakan untuk melatihnya, yang dapat menghasilkan keputusan tidak adil

Jadi dapat disimpulkan bahwa kecerdasan buatan menghadiri dunia yang penuh dengan peluang dan tantangan. Kemampuannya dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas, serta mendorong inovasi dan personalisasi, tidak dapat disangkal. Namun, juga harus disadari akan kekurangan dan risiko yang dibawanya, seperti ketergantungan pada data, masalah keamanan, dan potensi penggantian pekerjaan manusia. Dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan AI ini, penting untuk menerapkan AI secara etis dan bertanggung jawab.*

Laporan Pangesti Handayani