Selasa, 08 Juli 2025
Menu

MenkoPMK Pantau Penurunan Jumlah Kelas Menengah

Redaksi
MenkoPMK, Muhadjir Effendi, di KemenkoPMK, Jakarta Pusat, Selasa, 8/10/2024 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudyaan (MenkoPMK), Muhadjir Effendy, menyampaikan pihaknya masih terus memantau penurunan jumlah kelas menengah di Indonesia pada tahun 2024. Fenomena penurunan kelas ekonomi ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS)

“Kita terus memantau jangan sampai penurunan kelas menengah itu kemudian menjadi turun ke yang paling bawah, yaitu hampir miskin dan miskin, atau sampai miskin ekstrem,” katanya kepada wartawan, di Gedung KemenkoPMK, Jakarta Pusat, Selasa, 8/10/24.

Meski mengalami penurunan, Muhadjir merasa bersyukur karena penurunan tersebut masih bisa diantisipasi. Kata dia, antisipasi dilakukan agar penurunan tersebut tidak merosot lebih ke bawah lagi. Sebab dari kelas hampir miskin menjadi ke miskin ekstrem itu akan jauh lebih cepat sekali.

“Sekarang kan alhamdulilah masih bisa ditahan, menurunnya itu pada level yang expiring middle class, tetapi belum sampai (ekstrem), jadi mudah-mudah tidak,” beber Muhadjir.

Menurut Muhadjir, penyebab penurunan kelas menengah tersebut diakibatkan oleh daya beli yang berkurang dan menyebabkan deflasi. Kata dia, langkah paling strategis untuk mencegah penurunan kelas menengah adalah dengan membuka lapangan pekerjaan.

“Sebab sekarang ini kan tingkat pengangguran juga cenderung berubah menjadi tantangan tersendiri,” katanya.

Saat ini, lanjut Muhadjir, Kemenko PMK bertugas untuk menyelamatkan jangan sampai masyarakat yang sekarang berada di expiring middle class itu tidak turun ke bawah. Apalagi sampai ke kategori miskin ekstrem.

“Ini suatu pekerjaan yang berat dan mendesak yang mesti kita lakukan,” pungkasnya.*

Laporan Novia Suhari