FORUM KEADILAN – Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, menjanjikan perbaikan untuk bangunan rumah susun (Rusun) Bidara Cina di kawasan Jakarta Timur, yang dianggap kurang terawat. Janji kampanye itu disampaikannya pada saat melakukan kunjungan yang dibangun sejak era Presiden Soeharto tersebut.
“Jadi mereka mengeluhkan bahwa air itu hanya ada pagi dan sore hari, siang dan malah hari itu sudah mati lagi,” ujar mas Pram sapaan akrabnya kepada wartawan, di Rusun Bidara Cina, Jakarta Timur, Rabu, 2/10/2024.
Pramono membeberkan sejumlah masalah yang ada di Rusun Bidara Cina mulai dari sampah yang tidak rutin diangkut dan dibiarkan menumpuk. Kemudian juga persoalan lapangan kerja bagi anak muda penghuni Rusun Bidara Cina. Kata dia, rata-rata anak muda di Rusun tersebut belum memiliki pekerjaan atau pengangguran.
Kemudian untuk mengatasi minimnya lapangan pekerjaan, Mantan Menteri Sekretaris Negara tersebut, berjanji akan menggelar jobfair untuk tiga bulan sekali di setiap kecamatan. Lalu setiap kecamatan akan ada balai latihan yang bisa diperdayakan untuk melatih orang-orang agar bisa bekerja.
Lanjut Pramono, pembukaan jobstreet ini juga akan berkesinambungan dengan keinginan warga rusun yang meminta untuk memperbanyak petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). Namun syarat untuk masyarakat bisa bekerja di pemerintahan, terutama di PPSU akan diturunkan standar rekrutmennya.
“Yang penting bisa baca tulis dan bekerja keras, yang paling pentingnya adalah memberdayakan warga atau masyarakat disini agar bekerja,” jelas Pramono.
Selain itu, menurut Pramono, yang paling mengkhawatirkan adalah perihal keamanan bagi warga Rusun Bidara Cina. Disebutnya, banyak warga yang mengeluhkan kerap terjadinya tindak pidana kekerasan, pencurian, hingga narkoba. Karena itu, dia berjanji bakal memperbaiki Rusun Bidara Cina, dimulai dari pembentukan Peraturan Gubernur (Pergub).
“Jadi (solusinya) harus duduk bersama antara pemerintah dengan para pengembang, kalau para pengembangnya sudah tidak ada, maka pemerintah Jakarta harus membuat Pergub untuk mengatur ini,” beber politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut.
“Nah kalau ada Pergub yang mengatur itu, maka pemerintah bisa ikut campur tangan,” sambunganya.
Sebenarnya, lanjut Pramono, pada era kepemimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ada Pergub untuk mengatur hal tersebut. Termasuk Pergub Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL). Namun saat ini warga Rusan Bidara Cina dibuat bingung saat mengajukan keluhan terkait IPAL.
Selanjutnya untuk permasalahan air bersih, Pramono mengatakan akan mengoptimalkan Waduk Jatiluhur dan juga dua Waduk lainnya yang sedang dibangun di Provinsi Banten yaitu, Waduk Karian dan Sindangheula. Namun hingga saat ini kebutuhan masyarakat Jakarta akan air bersih masih bergantung kepada waduk Jatiluhur, salah satu yang kurang adalah perihal pemipaan.
“Jadi pipa yang masuk dari Jatiluruh ke jakarta lalu ke tempat seperti rusun ini, hanya pagi dan sore, karena alirannya cuma pagi dan sore, kalau pipa dan outletnya diperbanyak maka 80 persen Jatiluhur ini bisa untuk jakarta,” tutupnya.*
Laporan Novia Suhari