Kamis, 12 Juni 2025
Menu

Luhut Ceritakan Pengalaman Kawal Paus Yohanes Paulus II 35 Tahun Silam

Redaksi
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan | Instagram @luhut.pandjaitan
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan | Instagram @luhut.pandjaitan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia membuat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaiitan teringat akan pengalamannya 35 tahun yang lalu.

Luhut menceritakan pengalamannya ketika mengawal Paus Yohanes Paulus II yang berkunjung ke Indonesia pada 1989 silam lewat Instagram pribadinya pada Selasa, 3/9/2024.

Luhut bercerita bahwa kala itu, dirinya masih berpangkat kolonel dan menjabat sebagai Asisten Operasi di Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

“Setelah selesai memimpin misa, Paus Yohanes Paulus II melambaikan tangan ke arah 130-an ribu orang yang hadir di Istora Senayan (sekarang Stadion Utama Gelora Bung Karno), pada 9 Oktober 1989. Dari barisan depan, saya bergerak cepat, mengawal kendaraan yang membawa beliau,” tulis Luhut dalam unggahannya.

Saat itu, ia ditunjuk oleh Panglima ABRI Try Sutrisno sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Khusus untuk mengawal kunjungan Paus ke Indonesia.

Ia pun mengaku masih mengingat momen dirinya dan rombongan Paus Yohanes Paulus II bertolak dari Tasitolu, Timor Leste, menuju Medan.

Dalam pesawat tersebut, kata Luhut, dirinya duduk berhadap-hadapan dengan Paus dan semua pasukan pengamanan terlihat mulai kelelahan karena jadwal kunjungan saat itu yang sangat padat.

Luhut mengaku kagum ketika dia saat itu melihat Paus duduk dengan tenang sambil memegang rosario di tangannya serta berdoa dalam perjalanannya itu.

“Dengan mata yang agak sedikit berat karena mengantuk juga, saya melihat Paus tetap terjaga, duduk tenang dengan rosario di tangannya, menggerakkan jemarinya dalam doa. Melihat hal itu, saya berpikir, inikah yang disebut laku Bapa Suci? Ketika tiada hal duniawi yang ia dambakan, hanya hanya keinginan tulus untuk mendoakan seluruh umatnya,” ujar Luhut.

Dalam unggahannya itu, Luhut juga bercerita bahwa pada 2018 lalu, ia ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berkunjung ke Vatikan.

Dalam kunjungan itu, ia menyerahkan langsung surat dari Jokowi kepada Paus Fransiskus.

Kemudian, setelah lebih dari 3 dekade kunjungan Paus Yohanes Paulus II itu, akhirnya Paus Fransiskus juga melangkahkan kakinya ke Indonesia.

Luhut pun meyakini bahwa kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia tidak hanya menjadi momen penting bagi umat Katolik, namun juga bagi seluruh rakyat Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan saling menghormati.

“Terlebih lagi kita, sangat bangga karena Paus melihat nilai-nilai teladan dalam harmoni kehidupan antarumat beragama di Indonesia,” lanjut Luhut.

Luhut juga meyakini bahwa kedatangan Paus Fransiskus akan semakin memperkuat semangat kebersamaan dalam keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia.

Selain itu, sosok Paus Fransiskus juga diyakini dapat menginspirasi bangsa Indonesia untuk terus hidup dalam damai dan kerukunan.

“Semoga kehadiran beliau menjadi berkat dan membawa harapan baru bagi Indonesia yang damai, sejahtera, dan bersatu. Selamat datang di Indonesia, Paus Fransiskus. Negeri yang penuh kedamaian dalam keberagaman,” tutupnya.*