Kamis, 19 Juni 2025
Menu

Polri Siap Amankan Kunjungan Paus Fransiskus dan ISF, Pertaruhan Kredibilitas Negara

Redaksi
Apel bersama TNI-POLRI guna menyambut kedatangan Paduka Sri Paus Fransiskus | Dok. Polri
Apel bersama TNI-POLRI guna menyambut kedatangan Paduka Sri Paus Fransiskus | Dok. Polri
Bagikan:

FORUM KEADILAN – TNI-Polri menggelar apel pasukan gabungan untuk mengamankan kunjungan Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus dan International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta. Apel ini memastikan kesiapan personel dan peralatan pengamanan.

Dankorbrimob Polri Komjen Pol Imam Widodo membacakan amanat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam apel tersebut.

“Pada hari ini kita melaksanakan operasi Tribrata Jaya 2024 dalam rangka kunjungan Paus Fransiskus dan kegiatan International Sustainbillity Forum 2024 dapat berjalan dengan aman tertib dan lancar,” kata Imam di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin, 2/9/2024.

Imam menyatakan, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia sangat penting untuk memperkuat kerukunan antarumat beragama yang perlu dijaga dan dikembangkan bersama.

“Sebagaimana kita ketahui rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia sejak tahun 2020, namun rencana ini tertunda akibat pandemi Covid-19 yang merebak di seluruh dunia hingga akhirnya Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia secara resmi mengumumkan bahwa Laus Fransiskus akan mengunjungi Indonesia, yaitu di Jakarta pada tanggal 3 sampai dengan 6 September 2024,” katanya.

Selama di Indonesia, Paus Fransiskus akan bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), otoritas sipil, masyarakat diplomatik, Imam Besar Masjid Istiqlal, tokoh agama lainnya, dan menggelar Misa Akbar di GBK.

Bersamaan dengan kunjungan Paus, Jakarta juga menjadi tuan rumah ISF di JCC Senayan, serta event internasional lainnya, seperti Indonesia Afrika Forum (IAF) ke-2 dan High Level Forum on Multi Stakeholder Partnership (HLF MSP) di Bali.

“Pada kesempatan ini kita diberikan kepercayaan untuk melakukan pengamanan terhadap dua kegiatan sekaligus yang tentunya akan memiliki dinamika yang berbeda dalam pelaksanaannya, namun demikian kita harus tetap menunjukkan kinerja dan pengabdian terbaik kita semua yang hadir di sini harus bangga menjadi bagian dari sejarah untuk melakukan pengamanan peristiwa yang sangat penting bagi bangsa Indonesia,” jelasnya.

Pengamanan kunjungan Paus Fransiskus dan ISF akan melibatkan sinergi TNI dan komponen pengamanan lainnya. Rencana operasi telah disusun dan distribusikan sebagai acuan tugas. Petunjuk dan arahan telah diberikan melalui rapat koordinasi dan surat telegram.

“Kita sudah laksanakan latihan pra operasi. Kita harus menyiapkan semaksimal mungkin mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendaliannya,” katanya.

Imam menyatakan, Polri memiliki sumber daya yang cukup baik personel maupun sarana prasarana untuk mengamankan event penting ini.

“Kita tidak boleh underestimate, waspada setiap potensi ancaman sekecil apa pun yang dapat mengganggu jalannya kegiatan pengamanan internasional. Seluruh pengamanan ini merupakan pertaruhan kredibilitas negara di dunia internasional,” katanya.

Pengamanan ini, lanjut Imam, menjadi momen menunjukkan jati diri Polri sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat yang humanis.

Sebanyak 4.730 personel dari Mabes Polri dan Polda Metro Jaya akan dikerahkan untuk mengamankan akomodasi rombongan Paus Fransiskus, delegasi, objek kegiatan, pengawalan rute, hingga pengamanan parkir.

“Operasi ini mengedepankan kegiatan preemtif preventif didukung kegiatan gakkum, siber, interpol dan kehumasan dalam rangka pengamanan rangkaian kegiatan kunjungan Paus Fransiskus dan ISF,” ucapnya.

Imam juga meminta seluruh kasatgas, kasubsatgas, dan perwira pengendali di lapangan agar mampu menentukan langkah proaktif serta aplikatif dalam mengatasi setiap permasalahan dan ancaman sesuai dengan situasi serta penugasan masing-masing.

Imam menyampaikan beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pengamanan kunjungan Paus Fransiskus dan ISF 2024:

  1. Siapkan mental dan fisik dengan komitmen moral dan disiplin tinggi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
  2. Hindari sikap tidak simpatik dan arogan yang tidak mencerminkan karakter pelindung dan pengayom masyarakat.
  3. Lakukan deteksi dini dengan memaksimalkan peran intelijen untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan.
  4. Laksanakan tugas pengamanan dengan penuh tanggung jawab dan tampilkan jati diri Polri sebagai pelindung dan pengayom masyarakat.
  5. Bersama TNI dan seluruh stakeholders, bahu-membahu melaksanakan tugas agar seluruh rangkaian kegiatan berjalan aman, tertib, dan lancar.
  6. Tetap waspada terhadap potensi teror, kriminalitas, dan bencana yang dapat mengganggu operasi.
  7. Bertindak cepat untuk memberikan rasa aman kepada rombongan Paus Fransiskus, peserta ISF, dan masyarakat.
  8. Waspadai potensi ancaman sekecil apa pun di tempat akomodasi, rute perjalanan, dan objek kegiatan.
  9. Lakukan langkah proaktif untuk menentukan strategi pengamanan yang tepat, efektif, dan efisien.
  10. Tegakkan hukum secara profesional dan humanis terhadap pelanggaran yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan.
  11. Maksimalkan operasional dengan memanfaatkan peralatan dan teknologi informasi modern.

Sementara itu, Pangkogabwilhan I Laksamana Madya TNI Agus Hariadi mengatakan, TNI akan mengerahkan 4.300 personel dengan standar kekuatan alutsista yang sesuai.

“Ini disesuaikan dengan selain kehadiran Paus tadi kita sampaikan ada kegiatan ISF yang menghadirkan pejabat negara luar setingkat Presiden atau Perdana Menteri. Ini sudah ada standarnya. Yang menempel dari Paspampres sudah ada protapnya,” kata dia.

“Kita masih menunggu kepastian berapa pejabat selevel presiden atau PM hadir jadi satu paket. Seandainya satu kepala negara itu berapa tim yang akan digelar,” lanjutnya.*

Laporan Reynaldi Adi Surya