Jokowi: Prabowo Sosok Patriot, Tidak Mementingkan Ego Pribadi

FORUM KEADILAN – Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) memuji Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai sosok patriot dan tidak mementingkan ego pribadi.
Menurut Jokowi, sikap Prabowo tersebut tercermin dari keteguhannya dan tidak menyerah untuk mencalonkan kembali di Pilpres 2024 sekalipun sudah kalah dua kali.
“Hanya seorang yang berjiwa patriot yang sangat mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang tidak mementingkan ego pribadi, yang tidak mengenal kata menyerah karena tadi beliau menyampaikan sendiri dua kali kalah dengan Jokowi,” kata Jokowi dalam acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerindra di Indonesia Arena, GBK, Jakarta Pusat, Sabtu, 31/8/2024.
Jokowi pun menyampaikan bahwa kader Gerindra sangat beruntung karena dipimpin oleh Prabowo, karena selain patriot juga visioner.
“Beruntung sekali dipimpin oleh seorang yang sangat visioner, yang berjiwa patriot, konsekuen, pantang menyerah, dan kalau berbicara apa adanya. Yang baik diomongkan baik, yang tidak baik omongkan tidak baik,” ujarnya.
Namun, Jokowi mengingatkan, usai Prabowo dilantik menjadi Presiden RI pada 20 Oktober 2024, bukan lagi hanya dimiliki Gerindra, tetapi juga seluruh rakyat Indonesia.
“Tetapi nanti setelah tanggal pelantikan 20 Oktober, bapak/ibu harus mau berbagi karena saat itu begitu dilantik, Bapak Prabowo akan menjadi milik seluruh rakyat Indonesia. Seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai Pulau Rote, bukan hanya milik Partai Gerindra,” ucapnya.
Sebelumnya, Prabowo mengaku belajar politik dari Presiden Jokowi. Mulanya, Prabowo menceritakan situasi politik usai Pemilu 2024.
Prabowo mengatakan bahwa ciri khas politik Indonesia akan rukun setelah pemilihan dilakukan, kendati sebelumnya situasinya memanas.
“Sesudah pertandingan sesungguhnya kita bisa rukun kembali menjadi satu keluarga besar, dan ini tidak sedikit peran kepemimpinan Bapak Joko Widodo tidak sedikit kepemimpinan beliau,” kata Prabowo.
Menteri Pertahanan (Menhan) RI itu mengaku dirinya tidak pintar menjilat dari dulu dan selalu berbicara apa adanya. Kemudian dia menceritakan yang sempat bersaing dengan Jokowi pada Pilpres 2019 lalu, namun dia diajak menjadi menterinya setelah Jokowi memenangi pertandingan.
“Kita pernah bersaing (dengan Jokowi), kita pernah berbeda, Bapak menang, tapi Bapak mengajak saya bergabung. Ini leadership, ini kepemimpinan, ini kenegarawanan, dan ini tidak sering terjadi di mana-mana, tidak sering terjadi,” ujarnya.
“Dan saya keliling ke mana-mana Pak, tokoh-tokoh luar negeri selalu bertanya, ‘Kok bisa? Kamu kan dua kali dikalahkan?’ Ini Pak orang Indonesia, kita kalah mereka ketawa Pak. Anak buah lagi ketawa. Lu kira enak kalah?” imbuhnya.
Menurut Prabowo, sekalipun kalah dari Jokowi pada Pilpres 2019 lalu tapi dirinya justru menghadiri pelantikan Presiden.
“Pak waktu saya kalah, saya ingat Bapak ke rumah saya Bapak ke Kertanegara, di mana di negara lain yang kalah yang harus ucapan selamat, ini yang menang datang ke rumah saya, begitu,” ucapnya.
Lebih lanjut, Prabowo mengungkapkan bahwa tindakan Jokowi yang berasal dari Solo tersebut memberikan pelajaran bagi dirinya. Oleh sebab itu, dia akan belajar ke Jokowi soal urusan politik.
“Makanya, kalau ilmu kepemimpinan belajar dari orang Solo. Datang ke rumah, habis itu bawa undangan mohon hadir pelantikan, waduh. Gimana ini? Makanya kalau urusan tentara, pertahanan tanya Prabowo. Urusan politik aku datang ke orang Solo ini,” pungkasnya.*
Laporan M. Hafid