IAW Minta KPK Periksa 5 Gubernur, Ada Anies Baswedan hingga Ganjar Pranowo

FORUM KEADILAN – Sekretaris Indonesia Audit Watch (IAW) Iskandar Sitorus meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melanjutkan pemeriksaan terhadap lima Gubernur Indonesia yang diduga tersangkut kasus aliran dana melalui sistem keuangan PT Asuransi Bangun Askrida (PT ABA) yang akhirnya mengalir kepada para Gubernur periode 2018 sampai 2023.
Menurut Iskandar, saat ini KPK tidak memiliki alasan apa pun untuk tidak segera memproses, dan memeriksa kelima Gubernur periode 2018-2023 karena kontestasi pemilu telah usai digelar.
“Yang kami adukan adalah minimal lima Gubernur,” katanya kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin, 22/4/2024.
Iskandar menegaskan, sudah satu tahun semenjak pelaporannya, KPK masih belum juga memeriksa lima Gubernur periode 2018-2023 tersebut, yakni Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), Jawa Timur (Jatim), Jawa Tengah (Jateng), Jawa Barat (Jabar) dan DKI Jakarta.
Meski tidak disebut namanya secara langsung, tetapi jika melihat Gubernur periode yang dimaksud ialah Gubernur Sumbar Mahyeldi, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.
“Kami sebut nama langsung, karena laporannya sudah satu tahun. Kita (harap) KPK mau menjelaskan proses penyelidikannya atas aduan masyarakat yang sudah kami berikan,” ujarnya.
“Mohon segera diselidiki ini terkait dengan uang sejumlah Rp4,4 Triliun yang dikonsolidasikan dari modal uang Pemda di PT Asuransi Askrida, dan ini sangat berbahaya karena membuat dan memberikan laporan yang dipoles sedemikian rupa,” tambahnya.
Iskandar menilai KPK lambat dalam menangani aduan masyarakat, yang bahkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri telah mendeteksi data aliran dana tersebut.
“KPK cari cara untuk membuktikan, OJK sudah mendeteksi data ini, dan ada uang pinjaman Rp2,3 Triliun bermasalah di bank BUMN Indonesia. Ini kayaknya Pak Menteri BUMN juga konyol, pura-pura bodoh begitu,” jelasnya.
Selain kelima Gubernur, dugaan aliran dana ini pun, konon mengalir pada banyak selebritis hingga grup band indonesia, yang telah terlibat endorsement.
“Inisialnya P, perempuan, sexy, usia muda, melakukan kegiatan endorse di periode 2018 hingga 2019 atas satu unit skincare yang megah di wilayah Jakarta Selatan, seputar Kasablanka. Ada juga grup band, itu melakukan kegiatan pada tahun 2022 pada saat perusahaan tersebut berulang tahun,” terangnya.*
Laporan Novia Suhari