FORUM KEADILAN – Mahfud MD mengungkap alasannya mundur dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Republik Indonesia (RI).
“Secara resmi saya mengajukan surat berhenti, minta berhenti kepada Presiden kemarin sore, ya karena urusan politik, saya masuk kontes politik namanya menjadi pasangan calon wakil presiden,” ungkap Mahfud saat berpamitan dengan jajarannya di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat, 2/2/2024.
Mahfud mengaku sulit membedakan tugasnya sebagai menteri koordinator (menko) dan sebagai calon wakil presiden (cawapres).
“Saya mengundurkan diri sesudah mencoba empat bulan atau tiga bulan sejak pencalonan di bulan Oktober (2023) ternyata sangat sibuk, meskipun dari aturan itu boleh menjadi menteri sambil menjadi calon, tapi ketika menjalani saya sibuk dan terkadang ada rasa konflik kepentingan ketika saya berkunjung ke daerah sebagai Menko, tidak sebagai cawapres. Terkadang ada saja orang berteriak ‘Bapak Cawapres’,” beber Mahfud.
Oleh sebab itu, Mahfud mengaku harus berhenti berkunjung ke berbagai daerah sebagai menteri.
“Jadi menjadi tidak enak, sehingga saya yang harus berhenti jalan atau berkunjung ke mana-mana sebagai Menko Polhukam, karena conflict of interest tidak bisa terelakkan antara melaksanakan tugas Menko dan kampanye, kadang kala sulit dibedakan,” ujarnya.
Mahfud juga merasa sulit untuk selalu hadir di kantor saat beberapa pekerjaan menunggu. Menurutnya, mengemban dua jabatan sekaligus memiliki potensi menimbulkan konflik kepentingan.
“Dan terkadang ada hal-hal yang harus ditunggu di sini saya tidak bisa ada di sini. Meskipun oleh aturan itu boleh menjadi menteri sambil menjadi calon, boleh, tetapi ternyata sesudah menjalani, saya sibuk,” ujarnya.
Sebelumnya, Mahfud MD resmi mengundurkan diri dari jabatan Menko Polhukam RI.
Cawapres nomor urut 3 itu resmi meninggalkan jabatannya di Kabinet Indonesia Maju usai memberikan surat permohonan pengunduran diri kepada Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 1/2.
“Saya secara resmi dan dengan penuh hormat juga hari ini menyatakan surat mohon berhenti dengan sebuah surat,” kata Mahfud, Kamis.
Mahfud menyampaikan terima kasih kepada Jokowi yang telah memercayainya menjabat Menko Polhukam sejak 19 Oktober 2019.
Menurut Mahfud, pengangkatannya sebagai Menko Polhukam adalah sebuah penghormatan dari Jokowi pada dirinya.
“Pengangkatannya penuh penghormatan kepada saya dan penghormatan saya kepada beliau pada saat itu,” ujarnya.
Pengunduran diri tersebut, diakui Mahfud karena tidak ingin mencampuradukkan jabatannya dengan pencalonnya sebagai cawapres 2024 mendampingi Ganjar Pranowo.*