TKN: Pernyataan Tom Lembong Tak Layak, Langgar Etika Profesional

Budiman Sudjatmiko menghadiri agenda debat Capres 2024, di kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 12/12/2023 | Ari Kurniansyah/Forum Keadilan
Budiman Sudjatmiko menghadiri agenda debat Capres 2024, di kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 12/12/2023 | Ari Kurniansyah/Forum Keadilan

FORUM KEADILAN – Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Budiman Sudjatmiko, menilai pernyataan Tom Lembong yang menyebut tujuh tahun membuat contekan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menanggapi Gibran adalah sebuah pelanggaran etika profesional sebagai seorang mantan menteri.

“Pak Tom Lembong yang dulu sebagai pembantu presiden yang memberikan masukan kepada Pak Jokowi ini tidak layak diumumkan kepada publik. Apalagi menyebut kata ayahnya Mas Gibran, melanggar etika profesional. Padahal paslon satu (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin) sering kali bicara tentang etika,” tegas Budiman kepada wartawan, dikutip, Selasa, 23/1/2024.

Bacaan Lainnya

Budiman menjelaskan, tugas seorang menteri sebagai pembantu presiden memang memberikan masukan kepada presiden sesuai dengan keahliannya.

“Presiden memang tidak akan menguasai semua hal secara detail, itu lah tugas pembantu seorang menteri. Untuk itu dia dipercaya dan mendapatkan fasilitas dari negara. Toh, keputusan terakhir tetap diambil oleh Presiden,” jelas Budiman.

Menurut Budiman, hal tersebut tidak bisa dibandingkan dengan contekan yang dibacakan calon wakil presiden (cawapres) Cak Imin saat debat keempat, Minggu, 21/1.

“Dalam konteks Cak Imin, beliau hanya membacakan. Lagi pula, jika sudah diberikan masukan kenapa Cak Imin juga tidak bisa memahami pertanyaan Mas Gibran. Masih tidak nyambung.” ujarnya.

“Kalau Cak Imin memang tidak setuju dengan Tom Lembong yang memberi contekan itu justru tidak apa-apa, tapi ini tidak paham tentang LFP (Lithium Ferro Phosphate) yang sering disampaikan Pak Tom Lembong bahwa katanya mobil listrik tidak lagi butuh nikel,” lanjut Budiman.

Budiman menilai, ketidaketisan Tom Lembong tersebut akan membuat semua pihak tidak nyaman.

“Ketidaketisan secara profesional ini akan membuat tidak nyaman bos lamanya, maupun bos barunya, karena itu akan berpotensi terjadi dengan mereka. Ini soal etika yang sering yang selalu dibicarakan Pak Anies dan Cak Imin. Problem itu ada di tubuh mereka,” pungkas Budiman.

Sebelumnya, Tom Lembong memberikan respons mengenai namanya yang sering disebut cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka pada debat Pilpres keempat yang dikhususkan untuk cawapres Minggu malam.

“Saya sangat mengapresiasi ucapan Mas Gibran yang berkali-kali menyebut nama saya, ya tentunya selama tujuh tahun saya membuat contekan dan menulis pidato, dan materi bicara bagi ayahnya, Pak Presiden,” kata Tom Lembong, Senin, 22/1.*

Pos terkait