FORUM KEADILAN – Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Nyarwi Ahmad menilai, dipilihnya Mahfud MD sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo menunjukan solidaritas partai di koalisi pengusungnya.
“Pemilihan Mahfud MD sebagai cawapres Ganjar Pranowo saya kira ini bisa menunjukan, di koalisinya sudah ada kesepakatan bahwa tidak lagi Sandiaga Uno yang sudah menantikan, ataupun nama-nama lain,” ujar Nyarwi dalam keterangannya, Rabu, 18/10/2023.
Sebagaimana diketahui, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah jauh-jauh hari mengusung Sandiaga Uno sebagai calon pendamping Ganjar. Hal itu mereka putuskan dalam rapat pimpinan nasional (rapimnas) VI PPP di Jakarta Pusat, 16-17 Juni 2023.
Dosen Komunikasi Politik di Universitas Gadjah Mada (UGM) ini berpendapat, dalam pengusungan Mahfud, berarti PPP sendiri sudah setuju untuk tidak mencalonkan Sandi.
“PPP juga menerima. Menunjukan bahwa koalisi PDI Perjuangan, PPP, Hanura dan Perindo sudah solid dalam menentukan cawapres,” imbuh Nyarwi.
Nyarwi memandang, pemilihan Mahfud yang notabene tidak berasal dari partai di koalisi mereka, menandakan bahwa Mahfud dianggap sebagai sosok yang kompatibel.
“Banyak kompetensi yang tadi juga sudah disampaikan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ketika menyampaikan kriteria sebelum inisial M itu disebut. Itu kan ada beberapa ya, punya pengalaman di eksekutif, yudikatif, legislatif,” jelasnya.
Selain itu, Mahfud MD juga disebut-sebut sebagai sosok yang mampu mengelola dinamika penegakan hukum di Indonesia dan menegakan demokrasi Indonesia.*
Laporan Charlie Adolf Lumban Tobing
