Terlalu Mahal, Bulog Batal Impor Beras dari Kamboja

Impor beras
Ilustrasi impor beras. | ist

FORUM KEADILAN – Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau yang akrab disapa Buwas mengatakan Indonesia batal impor beras dari Kamboja.

Alasannya karena harganya terlalu mahal.

Bacaan Lainnya

Buwas pun mengatakan Bulog memiliki batas harga dari pemerintah untuk menyerap beras baik dari dalam maupun luar negeri.

“Kamboja bisa 120 ribu (ton) ke kita, tapi masalahnya harganya enggak masuk,” ujar Buwas pada Rabu, 30/8/2023.

Realisasi impor beras yang ditugaskan kepada Perum Bulog sudah mencapai 1,6 juta ton, dari target 2 juta ton, per Agustus 2023. Sedangkan sisanya, sebanyak 400 ribu ton masih dalam proses pencarian.

Untuk memenuhi sisa 400 ribu ton itulah Bulog awalnya akan membeli dari Kamboja sebanyak 125 ribu ton.

Namun, Buwas mengklaim saat ini kontrak antara Indonesia dan Kamboja belum diambil.

“Yes (belum kontrak). Kan kita enggak boleh kalau ambil harga mahal. Sampai sini jadi mahal,” jelas Buwas.

Meski begitu, ia memastikan pihaknya akan memenuhi sisa kuota impor sebanyak 400 ribu ton tersebut.

Dilansir dari The Star, Kementerian Perdagangan Kamboja melalui siaran persnya pada Kamis, 17/8 lalu menyatakan bahwa Indonesia telah setuju untuk membeli 125 ribu ton beras giling dari negara tersebut.

Kabar ini muncul usai Menteri Perdagangan Kamboja Pan Sorasak dan Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia Pahala Nugraha Mansury melakukan pertemuan di Phnom Penh.

“Hasil pertemuan bilateral tersebut, pihak Indonesia sepakat untuk membeli 125 ribu ton beras giling dari Kamboja, termasuk 100 ribu ton beras putih dan 25 ribu ton beras aromatik premium,” bunyi rilis berita tersebut.

Pihak Kamboja mengklaim Bulog akan bekerja sama dengan Perusahaan Perdagangan Hijau milik negara itu untuk ekspor beras putih.

Sementara, ID FOOD akan bekerja sama dengan anggota Federasi Beras Kamboja untuk pembelian beras aromatik premium.

“Untuk harga dan kondisi lainnya, kedua belah pihak akan terus melakukan negosiasi dalam waktu dekat,” demikian rilis berita tersebut.*