5 Cara Hindari Begal Saat Berkendara

Ilustrasi begal
Ilustrasi begal | Rahmad Fadjar Ghiffari/Forum Keadilan

FORUM KEADILAN – Aksi kejahatan begal yang marak terjadi di beberapa wilayah di Indonesia kian hari kian meresahkan. Pelaku begal sering beraksi dengan senjata tajam, seperti samurai, golok dan semacamnya untuk mengancam korban. Bahkan pelaku begal tak segan-segan menyakiti korban hingga bersimbah darah.

Pada April 2022, kasus pembegalan yang terjadi Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi sorotan masyarakat.

Bacaan Lainnya

Pasalnya, seorang korban begal bernama Amaq Sinta (34) ditetapkan sebagai tersangka dan sempat ditahan di Mapolres Lombok Tengah atas dugaan kasus pembunuhan dua orang pelaku begal.

Berkaca pada kasus Amaq Sint tersebut, apa yang harus dilakukan masyarakat saat menghadapi begal di jalan agar aman dari jeratan hukum?

Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan agar terhindar dari aksi begal.

1. Hindari Berkendara di Jalanan Sepi

Pelaku pembegalan biasanya meluncurkan aksi di tempat yang sepi terutama di malam hari. Usahakan untuk mencari jalan alternatif yang cukup ramai. Namun, jika Anda terpaksa melalui jalanan sepi, usahakan untuk beriringan dengan kendaraan lain.

2. Membunyikan Klakson Sekeras Mungkin Tanpa Jeda

Jika saat berkendara Anda merasa ada yang mencurigakan seperti diikuti atau dipepet oleh segerombolan orang, segeralah bunyikan klakson sekeras mungkin terus menerus. Hal ini bertujuan menarik perhatian warga sekitar.

3. Hafalkan Pelat Kendaraan dan Ciri-ciri Pelaku

Jika Anda menjadi korban pembegalan dan benda berharga sudah dibawa pelaku. Usahakan untuk mengingat pelat kendaraan dan ciri-ciri pelaku.

4. Persenjatai Diri

Jika Anda terpaksa berkendara di jalanan sepi, jangan lupa membawa senjata sederhana untuk melindungi diri, seperti alat kejut listrik (stun gun) atau semprotan merica (pepper spray).

5. Jangan Berkendara dengan Kecepatan Konstan

Salah satu yang menjadi target pelaku begal, yaitu pengendara dengan kecepatan konstan (gerak lurus beraturan, yang percepatannya dapat berubah-ubah tetapi kecepatannya konstan).

Oleh karena itu, usahakan untuk tidak melamun dan lengah saat berkendaraan.*

Laporan Sandra Ridhola Veronica

Pos terkait