Audit Telusuri Inefisiensi Pembangunan JIS

Jakarta International Stadium (JIS) | Ist

FORUM KEADILAN – Partai Solidaritas Indonesia menodorong evaluasi atas Jakarta International Stadium (JIS) untuk memastikan ada tidaknya inefisiensi dalam proyek bernilai Rp 4,5 triliun itu.

Dengan nilai RP 4,5 trilun, JIS seyogianya disebut Sekretaris Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana telah memenuhi standar FIFA. Faktanya, JIS dinyatakan tak memenuhi standar untuk dijadikan venue Piala Dunia U-17 2023. Ia mengingatkan pembangunan JIS turut menggunakan anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) karena pandemi Covid-19.

Bacaan Lainnya

“Kami melihat Rp 4,5 triliun ini kan anggaran tidak kecil, terlebih sebagian besar didanai dana PEN. Dana PEN adalah dana dikucurkan oleh pemerintah untuk memulihkan ekonomi dalam pandemi covid 19. Jadi JIS itu dibangun ketika masa-masa keuangan negara dalam kondisi sangat sulit,” kata William kepada Forum Keadilan, Senin, 3/7/2023.

Audit dipandang William penting sebagai proses evaluasi atas pemanfaatan infrastruktur yang telah terbangun.

“Saya sendiri belum mendapat report atau pertanggungjawaban keuangan berkaitan dengan pembangunan JIS ini. Kita harus evaluasi agar pembangunan berikutnya dilakukan efisien. Kalau tidak ada evaluasi saya takutkan kita melakukan pembangunan inefisien,” tukasnya.

Wiliam enggan berspekulasi apakah ada dugaan penyalahgunaan anggaran dalam pembangunan JIS. Hal itu menurutnya baru bisa terjawab ketika audit dan evaluasi secara keuangan telah dilakukan.

“Apakah ada inefisiensi, apakah ada pemborosan, ataupun ada hal lain yang tidak seharusnya dikeluarkan. Itu harus dilakukan evaluasi,”

Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Gilbert Simanjuntak sebelumnya juga menyuarakan audit terhadap JIS. Ia menyebut persoalan JIS telah dimulai dari perencanaan pembangunan yang tidak baik. Imbasnya JIS dinyatakan memiliki kekurangan untuk dapat menggelar pertandingan internasional FIFA. Selain ketersediaan lahan parkir yang minim, belum terdukungnya transportasi publik memperparah buruknya perencanaan pembangunan JIS. *

Pos terkait