Pemilu Proporsional Tertutup Ganggu Pembangunan Nasional

Politisi Golkar Dave Laksono | Novia Suhari/Forum Keadilan

FORUM KEADILAN – Partai Golongan karya (Golkar) menyebutkan pembangunan nasional bisa terdampak bila pemilu 2024 mendatang digelar proposional tertutup.

Politisi Golkar yang duduk di komisi I DPR RI, Dave Laksono mengingatkan, pemilu proposional tertutup akan merugikan masyarakat juga pemerintah.

Bacaan Lainnya

“Dampaknya akan sangat besar, pertama, apatis masyarakat akan meningkat. Lalu, demokrasi masyarakat juga akan menurun dan terberangus, dan akhirnya akan berdampak pada pembangunan nasional,” katanya, Rabu, 7/6/23.

Ia menambahkan terganggunya pembangunan nasional akan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem politik dan juga sistem pemerintahan.

“Itu harus dihindari, kemajuan demokrasi itu jangan dipotong,”paparnya.

Ia juga menilai bakal ada potensi pemilihan kepala pusat dan Daerah akan dikembalikan ke legislatif jika pemilu  proporsional tertutup benar-benar diterapkan.

Sistem pemilu proporsional terbuka ialah sistem pemilihan umum di mana pemilih memilih atau mencoblos partai politik ataupun calon bersangkutan. Dengan Sistem ini, konstituen dapat memilih langsung calon legislatif dikehendaki untuk wakil rakyat.

Sementara dalam sistem pemilu proporsional tertutup, pemilih hanya memilih atau mencoblos nama partai politik tertentu. Kewenangan nama-nama caleg yang menjadi anggota dewan mutlak di tangan partai.

Hingga saat ini Mahkamah Konstitusi (MK) belum memberi keputusan atas uji materi Undang-Undang (UU) tentang sistem Pemilu yang tengah diproses.

Diketahui dari sembilan partai di parlemen, PDIP menjadi satu-satunya partai yang mendukung sistem coblos partai atau proporsional tertutup. Delapan fraksi lainnya, yaitu Golkar, Gerindra, NasDem, PKB, PAN, PKS, Demokrat, dan PPP menolak sistem proporsional tertutup. *

 

Laporan Novia Suhari