FORUM KEADILAN – Sebanyak 48 kali letusan terjadi di puncak Gunung Ili Lewotolok di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), sejak Rabu, 26/4/2023, hingga hari ini, Kamis, 27/4.
“Puluhan letusan itu terjadi dalam pengamatan yang dilakukan selama periode pengamatan pada Rabu (26/4) pukul 00.00 WITA hingga 24.00 WITA,” kata Kepala Pos Pemantau Gunung Ili Lewotolok, Stanislaus Ara Kian, dikutip dari Antara, Kamis, 27/4.
Dia menjelaskan, selama 48 kali letusan tersebut, tinggi abu letusan akibat erupsi itu berkisar dari 200 hingga 500 meter di puncak kawah dengan warna asap putih dan kelabu. Dengan intensitas abu sedang hingga tebal.
Sejumlah erupsi tersebut terjadi disertai dengan gemuruh atau dentuman lemah hingga sedang. Kemudian muncul juga lava pijar di seputar area puncak dengan tinggi kurang lebih 200-300 meter di puncak gunung.
Selain itu, lanjutnya, berdasarkan pengamatan juga masih terus terjadi guguran di dalam kawah utama, walaupun saat ini status gunung itu Level II atau Waspada.
Masyarakat yang berada di sekitar gunung itu ataupun pengunjung, pendaki, atau wisatawan diimbau agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius dua kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok .
Kemudian, masyarakat di tiga desa yakni Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona, agar selalu mewaspada potensi ancaman bahaya dari guguran, longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak kawah gunung tersebut.
Gunung berapi Ili Lewotolok pernah erupsi pada November 2020 lalu yang berdampak pada ribuan warga mengungsi.*