FORUM KEADILAN – Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda hari ini mengalami empat kali erupsi. Erupsi terakhir tercatat pada Selasa sore, 28/3/2023, pukul 15.13 WIB.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan, tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 1.500 meter di atas puncak atau kurang lebih 1.657 meter di atas permukaan laut.
“Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 70 mm dan durasi 89 detik,” tulis pengamat PVMBG Anggi Nuryo Saputruo di laman Magma.esdm.go.id, Selasa, 28/3.
Sebelumnya, GAK mengalami erupsi pertama pada hari ini sekitar pukul 04.12 WIB, dengan tinggi kolom abu teramati ± 800 m di atas puncak atau ± 957 m di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 60 mm dan durasi 145 detik.
Kemudian, pukul 07:43 WIB, semburan abu vulkaniknya mencapai 2.000 m di atas puncak atau ± 2.157 m di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal ke arah timur laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 65 mm dan durasi 118 detik.
Berikutnya, GAK kembali menyemburkan abu vulkanik dengan ketinggian mencapai 2.500 meter di atas puncak atau kurang lebih 2657 meter di atas permukaan laut pada pukul 12:21 WIB.
“Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 74 mm dan durasi 146 detik,” tulis pengamat PVMBG Anggi Nuryo Saputro.
Sehingga, total sudah empat kali Gunung Anak Krakatau erupsi pada hari ini. Adapun status GAK saat ini masih berada di level III atau Siaga.
PVMBG mengimbau masyarakat atau wisatawan tidak mendekati gunung dengan radius 5 km dari kawah aktif.*