Trotoar Walkable Pasar Baru Dinilai Bagus Dikembangkan

Trotoar walkable daerah Pasar Baru, Jakarta Pusat
Trotoar walkable daerah Pasar Baru, Jakarta Pusat. | Twitt @adriansyahyasin

FORUM KEADILAN – Adriansyah Yasin Sulaeman, sosok di balik desain signage (papan nama) dan peta transportasi umum di DKI Jakarta menilai trotoar walkable daerah Pasar Baru, Jakarta Pusat akan bagus jika dikembangkan. Sayangnya sepi pejalan kaki.

“Walau kesannya semrawut, kawasan Pasar Baru ini sejatinya adalah contoh kawasan walkable yang andai aja bisa dikembangkan lebih,” cuit Andriansyah di twitter-nya  . @adriansyahyasin, Selasa, 31/1/2023.

Bacaan Lainnya

Dia juga menyisipkan 4 foto trotoar yang ramah pejalan kaki daerah Pasar Baru, walau masih terdapat pedagang di sana.

“Blok walkable, fasad aktif, ditambah trotoar berkanopi berkat extended arcade buat jalan kaki beli Mixue lebih nikmat,” lanjut Andriansyah.

Ia juga menyinggung terkait trotoar yang bangunannya bagus, tetapi sepi pengguna.

“Daripada trotoar bagus tapi mati,” tulis Andriansyah.

Dulu konsep ruko, toko, kantor, dan pusat aktivitas yang dilengkapi dengan trotoar beratap digunakan pada pusat-pusat kota di Indonesia pada tahun 1970an. Namun konsep ini sudah ditinggalkan sekarang.

“Semua pusat kota Indonesia sebelum tahun 1970-an dirancang dengan konsep seperti ini. Konsep outdoor mall dengan toko, kantor, dan pusat aktivitas yang dilengkapi dengan trotoar beratap yang memang tujuannya untuk mengakomodasi pejalan kaki,” cuit Andriansyah.

Menurut dia untuk apa trotoar bagus dibangun di jalan protokol, tetapi tidak aktif  atau mati. Iya juga mengatakan berkat dibukanya tempat hiburan baru di daerah Jakarta Selatan akhirnya menarik pedestrian.

“Buat apa bangun trotoar tapi ‘mati’ fungsi hanya untuk lalu-lalang di pagi dan sore hari saja. Beruntung baru ada Chillax di Sudirman, akhirnya ada lokasi yang betulan bisa generate traffic pedestrian karena sifatnya yang terbuka,” cuit Andriansyah.

Andriansyah menyarankan lebih baik dibangun trotoar di kawasan yang pedestriannya aktif dan didukung oleh fasad yang aktif.

“Membuat kawasan yang lebih ramah pejalan kaki justru lebih mudah dimulai di kawasan seperti ini yang sudah didukung oleh fasad yang aktif. Daripada cuman bangun trotoar bagus di jalan protokol yang hanya dipakai pagi-sore mending bangun disini yang pasti ada pedestriannya terus,” cuit Adnriansyah.

Banyak warganet yang setuju dengan thread yang di buat Adriansyah tersebut namun ada juga yang curhat pengalaman tak mengenakkan berjalan di trotoar.

“Pasar baru ini the best. Pemerintah @DKIJakarta harusnya bikin ini full pedestrian way kaya kota tua. Apalagi kalo ditambah jalur Tram. Asli tiap minggu mending ke sini daripada ke Kemang 💪,” komen warganet.

“Andai tidak bau pesing+pedagang makan trotoar+modus copet sih nyaman-nyaman aja jalan di Pasar Baru ni, tapi saya pernah ampir kecopetan dgn modus rokok yg dijatohin ke bawah sm mereka,” curhat warganet.*

 

Laporan Shifa Audia